MULAI dari 1 April 1987 hingga 31 Desember 2016, total orang Indonesia yang mengidap HIV adalah 232.323 orang. Sedangkan yang terjangkit AIDS tercatat sebanyak 86.780 jiwa. Ini berdasarkan dari data Kementerian Kesehatan. Diketahui juga bahwa ada 14.608 orang yang meninggal akibat kasus HIV-AIDS itu.
Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus HIV menyerang sel T, salah satu bagian sel darah putih. Sedangkan Acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS adalah kondisi yang timbul karena rusaknya sistem pertahanan tubuh akibat virus HIV.
Banyak mitos yang keliru dari penularan HIV, sehingga pengidap HIV dijauhi bukan berdasarkan alasan yang tepat. Penularan HIV tidak melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk atau bekas toilet. Penularan HIV terutama berasal dari kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma melalui perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik.
BACA JUGA: Virus Sombong
Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV. Siapapun dari segala usia, ras, maupun jenis kelamin bisa terinfeksi HIV, termasuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV.
Beberapa metode penularan HIV yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
Penggunaan jarum suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah orang yang terinfeksi. Selain itu, berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki risiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
Lewat hubungan badan
Anda dapat beresiko tinggi tertular HIV ketika melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi HIV.
BACA JUGA: Di AS, Cacat Lahir Akibat Virus Zika Meningkat
Penularan HIV dari ibu ke anak
Jika seorang perempuan terinfeksi HIV, virus tersebut dapat menular kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan melahirkan, atau dengan cara menyusui karena HIV dapat ditularkan melalui ASI. Selain itu, HIV juga dapat ditularkan kepada bayi melalui makanan yang terlebih dulu dikunyahkan oleh ibu atau perawat yang terinfeksi HIV, meskipun rIsikonya sangatlah rendah. []
SUMBER: TIRTO | ALODOKTER