MANDI junub atau mandi wajib adalah kewajiban bagi seorang Muslim untuk menyucikan diri dari hadas besar, seperti setelah hubungan suami-istri, mimpi basah, atau selesai masa haid dan nifas bagi wanita. Meski tata cara mandi junub sudah diajarkan dalam Islam, masih banyak kesalahan yang sering dilakukan, baik karena ketidaktahuan maupun kebiasaan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam mandi junub dan cara menghindarinya.
1. Tidak Berniat
Salah satu rukun mandi junub adalah niat. Beberapa orang mungkin langsung membasuh tubuh tanpa menyertakan niat di awal. Padahal, niat adalah hal yang membedakan antara mandi junub dengan mandi biasa. Niat cukup dilakukan di dalam hati dan tidak perlu diucapkan secara keras.
BACA JUGA:Â Jadi Imam Shalat Padahal Belum Mandi Junub karena Lupa, Bagaimana?
Contoh niat mandi junub:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala.”
2. Tidak Membasuh Seluruh Tubuh
Kesalahan umum lainnya adalah tidak memastikan bahwa seluruh bagian tubuh terkena air, terutama bagian yang tersembunyi seperti:
- Lipatan kulit.
- Bagian belakang telinga.
- Pusar dan sela-sela jari.
Dalam mandi junub, air harus menjangkau seluruh tubuh tanpa ada satu pun bagian yang terlewat.
3. Menggunakan Sabun atau Shampoo Sebelum Selesai Mandi Junub
Sebagian orang menggunakan sabun atau shampoo sebelum menyelesaikan rukun mandi junub. Meskipun membersihkan tubuh dengan sabun itu baik, penggunaan sabun sebaiknya dilakukan setelah selesai melaksanakan rukun mandi junub. Langkah yang benar adalah menyucikan diri terlebih dahulu dengan tata cara mandi junub, baru kemudian membersihkan tubuh dengan sabun jika diperlukan.
4. Tidak Memulai dengan Membasuh Bagian Tubuh yang Diperintahkan
Tata cara mandi junub sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW adalah:
- Membaca basmalah dan niat.
- Membasuh kedua tangan.
- Membersihkan bagian tubuh yang kotor, seperti kemaluan.
- Berwudhu seperti wudhu untuk salat.
- Membasahi seluruh kepala sebanyak tiga kali.
- Membilas seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
Jika langkah-langkah ini tidak diikuti dengan benar, mandi junub bisa menjadi tidak sah.
5. Tidak Memperhatikan Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala
Rambut dan kulit kepala sering kali luput dari perhatian. Jika seseorang memiliki rambut panjang atau tebal, air harus benar-benar sampai ke kulit kepala. Jika rambut diikat, harus dilepas agar air bisa menjangkau seluruh bagian rambut.
6. Terburu-Buru Saat Mandi
Kesalahan lain adalah tergesa-gesa sehingga beberapa bagian tubuh mungkin tidak terkena air secara sempurna. Mandi junub memerlukan kehati-hatian agar semua bagian tubuh benar-benar disucikan.
7. Mengabaikan Sunnah dalam Mandi Junub
Beberapa sunnah yang sering diabaikan adalah:
- Menggosok-gosok tubuh dengan tangan untuk memastikan air merata.
- Memulai dengan sisi kanan tubuh.
- Berhemat dalam menggunakan air.
Meskipun sunnah, mengikuti tata cara yang diajarkan Nabi SAW dapat menambah kesempurnaan ibadah.
BACA JUGA:Â Jima saat Sakit, Bolehkah Mandi Junub Diganti Tayamum?
8. Tidak Memastikan Kebersihan Tempat Mandi
Mandi junub dilakukan untuk menyucikan diri, sehingga kebersihan tempat mandi harus diperhatikan. Jika tempat mandi kotor atau terdapat najis, hal ini bisa mengurangi kesucian mandi junub.
Mandi junub adalah ibadah yang memiliki aturan tertentu dan harus dilakukan dengan benar agar sah. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, seperti tidak berniat, tidak membasuh seluruh tubuh, atau terburu-buru, perlu dihindari. Dengan memahami tata cara yang benar dan mengikuti sunnah Nabi SAW, mandi junub tidak hanya sah secara syariat tetapi juga memberikan kebersihan lahir dan batin. Semoga Allah SWT selalu menerima ibadah kita. []