KETIKA melakukan perayaan Idul Fitri, mungkin karena sudah tradisi atau juga ketidaktahuan, sering kali di antara kita terlena dan tanpa kita sadari telah melakukan kemungkaran-kemungkaran yang mendatangkan ketidakridhoan Allah SWT terhadap kita. Apa saja?
1. Berhias dengan mencukur jenggot (untuk laki-laki).
2. Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram.
3. Menyerupai atau tasyabuh terhadap orang-orang kafir dalam hal pakaian dan mendengarkan musik serta berbagai kemungkaran lainnya.
4. Masuk rumah menemui wanita yang bukan mahrom.
5. Wanita bertabarruj atau memamerkan kecantikannya kepada orang lain dan wanita keluar ke pasar dan tempat-tempat lain.
6. Mengkhususkan ziarah kubur hanya pada hari raya ‘ied saja, serta membagi-bagikan permen, dan makanan-makanan lainnya, duduk di kuburan, bercampur baur antara laki-laki dan perempuan, melakukan sufur (wanitanya tidak berhijab), serta meratapi orang-orang yang sudah meninggal dunia.
7. Berlebih-lebihan dan berfoya-foya dalam hal yang tidak bermanfaat dan tidak mengandung mashlahat dan faedah.
8. Banyak orang yang meninggalkan sholat di masjid tanpa adanya alasan yang dibenarkan syari’at agama, dan sebagian orang hanya mencukupkan sholat ‘ied saja dan tidak pada sholat lainnya. Demi Allah ini adalah bencana yang besar.
9. Memahami menghidupkan malam hari raya ‘ied. Mereka beralasan dengan hadits dari Rasulullah: “Barangsiapa menghidupkan malam hari raya ‘iedul fitri dan ‘iedul adha, maka hatinya tidak akan mati di hari banyak hati yang mati.” (Hadits ini maudhu’/palsu sehingga tidak dapat dijadikan dalil). []
Maroji’:
1. Ahkamul ‘Aidain oleh Syaikh ‘Ali Hasan bin ‘Ali al-Halabi al-Atsari.
2. Meneladani Rasulullah dalam Berhari Raya.
3. Sumber: www.muslimah.or.id