HENDAKLAH kita bersedekah atau membelanjakan harta berdasarkan cinta kepada Allah Swt. bukan untuk mencari nama besar atau kehormatan. Tujuan yang salah dalam membelanjakan harta di jalan Allah dapat menyebabkan kebajikannya hancur bahkan dapat dipandang sebagai dosa.
Allah tidak melihat kepada rupa atau harta kita, tetapi Allah melihat pada amalan-amalan dan niat kita ketika kita akan membelanjakan harta tersebut.
BACA JUGA: Sedekah Tidak Menunggu Kaya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka, perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.’ (HR. al-Baqarah : 264)
Rasulullah Saw bersabada bahwa sebagian manusia tidak akan masuk surga, jika salah seorang di antara mereka adalah orang yang mengingat-ngingat atau mengungkit-ungkit jasa baiknya kepada penerima sedekah. Kedua adalah orang-orang yang tidak taat kepada ibu bapaknya, dan yang terakhir adalah peminum khamr.
Riya dan semua turunannya itu merupakan akhlak yang tercela dan merupakan sofat orang-orang munafik. Allah berfirman dalam surah Al-Maun ayat 1-7,
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agam? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberikan makan orang miskin. Maka kecekaanlah bagi orang-orang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, orang yang berbuat riya, dan enggan (meonong dengan) barang berguna.”
Kita harus berhati-hati terhadap riya (beramal untuk menunjuk-nunjukan kepada orang lain sehingga dipuji), mann (menyebut-nyebut pemberian), dan adza (menyakiti perasaan di penerima), karena perbedaan riya, mann, dan adza dengan membelanjakan harta di jalan Allah memiliki perbedaan yang sangat tipis. []
Sumber : Allah Maha Pelindung Maka Engkau Gampang Siasati Krisis/Yusuf Mansur/Salamadani