ISLAM menetapkan adab pergaulan antar lawan jenis, yakni lelaki dan perempuan yang bukan mahram. Terapat batasan dalam pergaulannya. Termasuk diantaranya adalah tidak berkhalwat (berduaan),menjaga pandangan dan kemaluan, menghindari zina, bahkan bersentuhan secara fisik (skin to skin) saja tidak diperkenankan.
Adab-adab tersebut kerap dilanggar oleh sebagian lelaki dan perempuan yang mengatasnamakan cinta dalam sebuah ikatan bernama pacaran. Oleh karena itulah, tidak ada istilah pacaran dalam syariat Islam.
Ikatan tanpa dasar hukum dan tanggungjawab semacam itu banyak menimbulkan madharat atau kerugian. Salah satu akibat yang paling ringan adalah putus cinta atau patah hati. Ini pun menyebabkan sejumlah kerugian yang besar.
BACA JUGA:Â Patah Hati Itu…
Kendati patah hati lebih dari melibatkan emosi, efek sampingnya tetap mempengaruhi kesehatan tubuh.
Menurut parah ahli, putus cinta yang membuat patah hati bisa menyebabkan beberapa hal pada tubuh. Para ahli mneyebutkan sebagai sindrom patah hati.
Nah, inilah beberapa hal yang bisa terjadi pada tubuh saat putus cinta dan merasakan patah hati yang hebat:
1 Sakit Jantung
Menurut Dr. Edison de Mello, MD, PhD, jantung bisa membesar dalam masa sindrom patah hati.
“Kondisi ini bisa terjadi ketika berhadapan dengan patah hati yang terkadang membesar sementara dan tidak memompa dengan baik,” ungkap Dr. Edison.
2 Merasakan Seperti Gejala Putus Obat
Psikolog Dr. Wyatt Fisher menjelaskan bahwa otak akan mengeluarkan hormon dopamin dan oksitosin saat jatuh cinta. Efeknya sama seperti menggunakan kokain. Efek menyenangkan dan bahagia akan terasa saat jatuh cinta. Tapi apa yang terjadi saat putus cinta?
“Saat orang putus cinta, otak merasakan pengalaman seperti gejala putus obat. Gejala tersebut identik seperti berhenti dari menggunakan heroin,” jelas Dr. Fiher, seperti dikutip Elite Daily.
BACA JUGA:Â Obat Patah Hati
Dr. Fisher menjelaskan bahwa gejala tersebut biasanya akan sembuh setelah enam bulan. Dalam rangka penyembuhan tersebut, seseorang yang patah hati tidak boleh selalu mengurung diri dan mengasihani diri. Bersosialisasi dan menyibukkan diri menjadi penyembuhnya. Mendapat dukungan dari orang terdekat dan bantuan psikolog akan mempercepat proses penyembuhan patah hati tersebut.
3 Depresi
“Saat putus cinta kita merasakan banyak hal, kita merasa sedih, menangis, sulit tidur, nafsu makan berkurang atau justru tidak terkontrol, lemah dan kurangnya motivasi. Hal itu karena menurunnya hormon serotonin,” kata psikolog Dr. Danielle Forshee.
Serotonin diketahui untuk menjaga mood dengan baik. Jika tidak cukup memiliki serotonin seperti yang dirasakan saat putus cinta, maka akan menyebabkan depresi.
4 Darah Tinggi
Ditambahkan Dr. Edison de Mello, MD, PhD, ketika memiliki banyak hormon stres dampak buruk lainnya adalah meningkatnya tekanan darah. Kortisol menyebabkan darah tinggi terlebih jika seseorang tekanan darahnya tidak seimbang. []
SUMBER: WALIPOP