DETIK demi detik hingga tahun berganti tahun sudahkah menambah bekal untuk kembali ke kampung abadi?
Ayat demi ayat serta hadits demi hadits yang memenuhi beranda akun medsos kita atau banyaknya orang yang hadir dalam hidup kita yang selalu mengingatkan kita sudahkah menjadi bahan untuk menghisab diri?
Setahun, 2 Tahun, 10 tahun Allah masih beri kesempatan untuk memperbaiki diri. Namun puluhan tahun pun terlewati tapi masih saja kita seperti kita yang dulu, padahal orang yang hari kemarinnya sama dengan hari ini adalah orang merugi. Apalagi yang keadannya lebih buruk, benar benar kita sudah menjadi orang celaka.
Pada umur 40 tahun manusia memasuki masa penentuan. Baik dan buruk di usia sebelumnya tentu sangat mempengaruhi usia setelahnya. Syukur jika Allah beri taufik dan rahmatNya. Jika tidak?
BACA JUGA: Mahar yang Dipinta Ummu Sulaim dari Abu Thalhah
Al-Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa orang yang telah mencapai usia 40 tahun : maka ia telah mengetahui besarnya nikmat yang telah Allah anugerahkan padanya, juga kepada kedua orang tuanya sehingga ia terus mensyukurinya.
Imam Malik rahimahullah berkata: “Aku mendapati para ulama di berbagai negeri, mereka sibuk dengan aktivitas dunia dan bergaulan bersama manusia. Ketika mereka sampai usia 40 tahun, mereka menjauh dari manusia.” (Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, 14:218)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa ketika seseorang berada dalam usia 40 tahun : maka sempurnalah akal, pemahaman dan kelemah lembutannya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:623)
Sebagaimana diterangkan oleh Imam Asy-Syaukani rahimahullah : para ulama pakar tafsir menyatakan bahwa tidaklah seorang nabi diutus melainkan mereka telah berusia 40 tahun. (Fath Al-Qadir, 5:24)
Masa tua adalah masa sulit dan lemahnya untuk beramal. Baik dari fisik atau mental yang mulai menurun. Jika 50, 60 tahun atau Allah anugerahkan bonus untuk bisa menghirup udaraNya tapi masih tetap maksiat? Apakah Allah masih mau mendengar hujjah kita. 10 – 20 tahun diberi kesempatan untuk kembali padaNya. Tapi kita masih berhati lalai.
BACA JUGA: Usia 40 Tahun dan Pertumbuhan Otak Manusia
Ibnul Jauzi rahimahullahu ta’ala berkata, “Terkadang suatu hukuman ditunda hingga akhir usia tiba. Duhai (betapa malangnya) orang yang terus tergelincir di hari tua karena sebab dosa-dosanya di masa muda.” (Shaidul Khatir, halaman 315)
Maka berhati-hatilah dalam memanfaatkan usia muda, karena tiada yang tahu kapan ajal menjemput, jika Allah memberikan umur panjang, mampukah kita kelak menerima konsekuensinya?
Wallahu a’lam bi showab. []