HATI yang kita miliki itu ibarat sebuah lampu, yang akan terang bebderang apabila kita nyalakan, dan akan gelap gulita bila kita matikan.
BACA JUGA:Â Ketika Iman Terkikis dan Lepas dari Hati Seseorang…
Maka pandailah menghidupkan hati, agar ia selalu menerangi setiap langkah yang hendak kita lakukan.
Iya, senantiasalah menghidupkan hati dengan kebaikan, karena penjagaan hati paling sempurna itu adalah kebaikan yang dilakukan dengan tanpa henti.
Maka, siapapun kita saat ini, jangan pernah jenuh untuk melakukan kebaikan, dan jangan sampai merasa puas bila telah melakukan suatu kebaikan.
Oleh karena itu senantiasalah menjaga dengan kebaikan, agar pikiran, tingkah laku dan ucapan kita selalu berbuah kebijaksanaan.
Sebab, bila hati telah bijaksana dengan kebaikan, tentu pikiran, perilaku, dan ucapan akan senantiasa senada dengan keadaan hati.
Dan jangan pernah jenuh untuk terus mengasah hati kita dengan kebaikan, karena bila hati dibiarkan seadanya maka tentu ia akan membawa kita pada malapetaka yang sama sekali tidak kita sangka.
Bila hati kita biarkan miskin akan kebaikan, maka jangan heran bila diri nantinya hanya membawa kita pada keburukan.
Karena hati kita akan senantiasa mati, bila pemiliknya tak menyenangi yang namanya perbaikan. Jadi, perbaikalah hati kita dengan tanpa henti dan tanpa merasa puas saat telah melakukan kebaikan.
Karena saat hati semakin kita perbaiki dan terus diperbaiki maka tentu Allah pun akan menambah kita dengan kebaikan-Nya.
Maka, jadilah pemilik hati yang terang, dimana dalam keterangannya ia bisa membawa pemiliknya pada jalan kebaikan dan kebenaran.
Karena bila hati telah disibukkan dengan kebaikan, tentu Allah akan selalu menghadapkan kita pada hal kebaikan.
BACA JUGA:Â 3 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Calon Pasangan Hidup
Sebaliknya, bila kita biarkan hati kita gelap tanpa kebaikan, maka jangan heran bila pada akhirnya kita hanya akan disibukkan dengan yang namanya keburukan. []