KATA zina tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita. Zina yang menjadi salahsatu dosa besar ini ternyata tak sesempit apa yang kita pahami selama ini.
Jika kita berpikir bahwa zina itu selalu berikaitan dengan hubungan seksual, ternyata makna zina lebih luas dari itu. Mata kita bisa berzina. Lisan kita bisa berzina. Dan hati kita pun ternyata bisa berzina.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas menjelaskan kepada kita hakikat zina hati yang dilakukan manusia. Membayangkan melakukan sesuatu yang haram, yang membangkitkan syahwat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sejenis, itulah zina hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat yang lain bersabda:
“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu,” (HR. Ahmad).[]