KETIKA muslimah ditanya siapa yang dijadikannya inspirator wanita shalihah. Mungkin banyak muslimah yang akan menjawab Asiah binti Muzahim, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad dan Aisyah binti Abu Bakar. Namun, ada pula yang dapat dijadikan inspirator wanita shalihah yang jarang diungkap berdasarkan sudut pandang Al Qur’an. Beliau adalah Ibunda Hawa, istri Nabi Adam `alaihissalam.
BACA JUGA: Ini Sebab Khadijah Menyandang Gelar Ummul Mukminin
Bila dilihat dalam Al-Qur`an, memang tidak ada secara khusus nama Hawa karena ‘Hawa’ sendiri berada di dalam hadits Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak dapat menjadikan Ibunda Hawa sebagai teladan bagi seorang muslimah, karena banyak hal yang dapat kita ambil dari Ibunda Hawa saat pertama kali diciptakan yaitu untuk mendampingi Nabi Adam ‘alaihissalam.
BACA JUGA: Ilmuwan Swiss Buktikan Adam dan Hawa sebagai Orangtua Pertama di Dunia
Di antara hikmah yang bisa kita petik dari kisah Hawa dalam Al-Qur`an ialah sebagai berikut:
- Sejak awal peran Hawa adalah sebagai ‘zauj’ atau pasangan bagi Adam `alaihissalam sebagaimana terdapat dalam Al Qur’an Surat An Nisa ayat 1. Hal ini menegaskan bahwa wanita diciptakan sebagai pasangan laki-laki bukan untuk sesama jenis.
- Dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 189 disebutkan bahwa Allah hadirkan Hawa sebagai penenang Nabi Adam serta Hawa merupakan istri yang shalehah karena setelah Hawa mengandung, ia bersyukur dan berdo’a agar diberikan keturunan yang shalih
- Wanita shalihah bukanlah wanita sempurna yang tak pernah luput dari salah, tapi setiap kali salah mereka sangat malu, cepat mengevaluasi diri serta bertaubat kepada Tuhannya. Sebagaimana kita mengetahui sejarah bahwa Hawa yang merajuk kepada Nabi Adam untuk dipetikkan buah yang dilarang oleh Allah, lantas setelah itu keduanya bertaubat kepada Allah SWT.
- Inspirasi keshalihan yang dapat diambil dari kehidupan rumah tangga Hawa ialah orientasi akhirat. Hawa dan Nabi Adam sangat mengerti bahwa: manusia yang berorientasi akhirat, taat dan mengikuti petunjuk Tuhannya, maka tidak akan merasa takut, dan sedih. []
SUMBER: UMMI ONLINE