JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat atau warganet agar tidak menviralkan ayat Alquran yang diduga salah cetak sebelum adanya kejelasan terkait hal itu.
Imbauan disampaikan setelah tersebarnya foto lembaran Surat Al-Baqarah di media sosial.
BACA JUGA: Mau Cepat Temukan Halaman dalam Alquran? Ini Dia Rumusnya
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Juraidi mengatakan, dalam cetakan ayat Alquran yang viral itu tidak dijelaskan terkait lembaga atau percetakannya. Karena itu, sebelum mengetahui faktanya, dia berharap masyarakat tidak menyebarkanya.
“Untuk ayat Alquran yang katanya ada kesalahan jangan ikut memviralkan sebelum mengetahui benar faktanya, ayat berapa surat apa, penerbit atau pencetaknya, tahun berapa dan adakah tanda tashhihnya,” ujar Juraidi.
Menurut Juraidi, jika masyarakat sebaiknya melaporkan langsung kepada Bimas Islam Kementerian Agama jika menemukan fakta soal kesalahan cetak pada Alquran. Jika diterbitkan sebuah yayasan, maka harus dilaporkan langsung ke pihak yayasan tersebut.
“Kalau menemukan faktanya agar dilaporkan ke Kemenag. Jika cetakan Kemenag sendiri ditujukan kepada Dirjen Bimas Islam, jika cetakan dari masyarakat/lembaga/ yayasan laporannya ditujukan kepad Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag,” jelas Juraidi.
BACA JUGA: Ini Aturan Baru Kemenag Terkait Sertifikasi PPIU
Juraidi juga menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti surat kedua Alquran yang diduga salah cetak dan telah viral di media sosial tersebut. Jika benar adanya, maka pihaknya akan mengkomunikasikan dengan penerbit agar cetakan Alqura tersebut ditarik dari peredaran.
“Insya Allah segera ditindaklanjuti agar yang bersangkutan menarik kembali peredaran Alquran dimaksud,” kata Juraidi. []
SUMBER: REPUBLIKA