PARA intelektual dan penulis di Arab Saudi ramai-ramai menyatakan dukungan dan pembelaan kepada Wakil Menteri Kerajaan untuk Pendidikan Anak dan Perempuan Haya Al Awad setelah dia muncul di depan umum tanpa cadarnya. Demikian diberitakan oleh Gulf News, Rabu (18/04/2018).
Tidak ada keterangan soal keputusan Al Awad karena melepas cadarnya ini.
Sementara beberapa netizen di media sosial menyerangnya karena menganggap Al-Awad tidak mengikuti tradisi agama dan sosial. Namun, beberapa tokoh agama memuji dan membela Al-Awad yang bersikeras bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun.
“Dr Haya Al Awad hidup sesuai dengan keyakinannya dalam kerangka pluralisme hukum yurisprudensi,” kata Sulaiman Al Tareefi, seorang tokoh agama.
“Para yurisprudensi kami telah memutuskan bahwa masalah ijtihad, penalaran independen yang bertentangan dengan imitasi, tidak dapat diberhentikan,” tambah Tareefi.
Saud Al Musaibeeh, penasihat media dan pendidikan Saudi, memuji Al Awad karena mengadopsi sikap para ulama negeri tersebut yang mengizinkan perempuan tidak menutupi wajah mereka.
“Dia mengikuti apa yang dia yakini, terlepas dari apa yang harus dia tanggung dari orang-orang yang menentang pandangannya,” katanya, seperti dikutip oleh situs berita Saudi Al Marsad. []