ALJAZAIR–Seorang Politisi Aljazair, Noureddine Boukrouh telah menyerukan agar puasa Ramadhan 2020 ditunda karena dianggap bisa meningkatkan risiko kesehatan dan berkontribusi terpapar virus Corona.
Mantan Kepala Partai Pembaruan Aljazair (PRA) ini menerbitkan sebuah artikel di Facebook dengan judul “Virus Corona dan peradaban.” Di dalam artikel tersebut ia menyerukan agar umat Muslim menangguhkan puasa tahun ini karena pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Rekor, Nyaris 3.000 Orang di Rusia Terinfeksi Covid-19 dalam Sehari
“Umat Muslim harus (memilih) menunda berpuasa, karena tubuh yang lapar bisa meningkatkan kerentanannya (terinfeksi) dan dapat memicu penyebaran Covid-19, atau (mereka) memilih untuk tetap berpuasa dengan risiko penyebaran lebih luas virus tersebut,” tulis Boukrouh.
Artikel tersebut memicu gelombang kontroversi di Aljazair, terutama di media sosial. Beberapa orang melihat saran Boukrouh sebagai aturan yang merangsang yurisprudensi dalam menangani krisis Covid-19.
Sementara, banyak pihak lain mengecamnya karena dinilai mengintervensi urusan “Murni soal agama Islam di mana hanya ahli agama dan medis yang bisa memastikannya.”
Baik Kementerian Agama maupun lembaga keagamaan lainnya di Aljazair tidak memberikan komentar tentang masalah ini.
BACA JUGA: Apakah Penggunaan Obat-obatan Medis Bisa Membatalkan Puasa?
Boukrouh mengatakan dia telah menulis artikel setelah mengikuti diskusi di Masjid Al-Azhar pada pada 7 April lalu.
Sementara itu, Pusat Fatwa Elektronik Al-Azhar Internasional menyatakan di Facebook bahwa “Seorang Muslim tidak diizinkan untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan kecuali jika dokter memutuskan dan secara ilmiah membuktikan bahwa puasa akan membuatnya rentan terhadap infeksi dan kematian oleh virus Corona; sebuah fakta yang tidak terbukti secara ilmiah sampai saat ini.” []
SUMBER: MEMO