JAKARTA–Sejumlah netizen melaporkan mendengar suara dentuman keras yang membuat jendela dan pintu rumah bergetar. Suara dentuman itu dikabarkan terdengar oleh netizen yang tinggal di Jakarta, Depok, Bogor hingga Kuningan, Jawa Barat.
“Saya di Kabupaten Bogor masih mendengar suara dentuman itu. Apa ada kaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau?” kata seorang netizen bernama Rahmat lewat cuitan kepada akun @BNPB_Indonesia pada Sabtu (11/4/2020).
BACA JUGA: Misteri Suara Dentuman Keras Akhirnya Terpecahkan, Ternyata Ini Penyebabnya
Seperti dilansir sebelumnya, akun Twitter BNPB melansir Gunung Anak Krakatau mengalami letusan atau erupsi pada Jumat, 10 April 2020 pukul 21.58 WIB.
Tinggi kolom abu mencapai sekitar 200 meter dari puncak atau 357 meter di atas permukaan laut.
“Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung,” kata Fahrul Roji, petugas BNPB, di akun Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sabtu (11/4/2020).
Informasi ini mengutip penjelasan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Fahrul mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah selatan. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 1 menit 12 detik.
Fahrul juga mengatakan saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat level II alias waspada. Masyarakat dan wisatawan tidak boleh mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Hingga berita ini diturunkan, akun Twitter BNPB belum menjelaskan soal bunyi dentuman yang masih terjadi beberapa jam setelah erupsi Gunung Anak Krakatau sepeti ditanyakan sejumlah netizen.
BACA JUGA: Warga Bengkulu juga Mendengar Suara Dentuman, BMKG Tak Bisa Pastikan Penyebabnya
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
“Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan dihubungi di Jakarta, Sabtu (11/4/2020).
Menurut dia, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung itu hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter. []
SUMBER: TEMPO