SUATU hari seorang perempuan cantik berkerudung coklat itu mengikuti acara hari peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh salah satu tempat perbelanjaan. Kursi-kursi sudah ditempati oleh para pengunjung. Ia mendapatkan tempat duduk di barisan kelima dari depan. Tepat di depannya, duduk seorang gadis kecil seorang diri. Tak lama kemudian, acara pun dimulai.
Suasana sangat meriah. Tiba-tiba datang seorang remaja berbaju ungu berdiri di dekat kursi anak yang duduk di depannya.
Lalu remaja itu meminta gadis kecil yang sedang duduk tersebut untuk pindah. “Heh, anak kecil… kamu pindah ke sana tuh!” kata remaja itu.
Gadis kecil itu ketakutan. Dia pun segera berdiri meninggalkan kursinya. Namun, karena tidak ada lagi kursi yang kosong, anak itu pun berdiri. Lalu, tanpa merasa berdosa remaja berbaju ungu itu menduduki kursi yang tadi diduduki gadis kecil tersebut.
“Remaja yang tidak tahu diri. Ngusir orang seenaknya,” batinku. Aku melihat gadis kecil itu berdiri tidak jauh dari kursiku. Kadang ia menggerak-gerakkan kakinya, mungkin pegal. Tanpa basa-basi aku langsung menghampiri gadis kecil itu dan mengajaknya untuk duduk berdua denganku. Awalnya, dia ragu-ragu. Tapi setelah melihat kesungguhanku, dia pun bersedia. Raut mukanya pun tampak ceria. Kami pun duduk satu kursi berdua. Lalu kami berkenalan sambil menyaksikan acaranya.
Alhamdulillah, hari itu aku sangat berbahagia.
“Tidaklah seseorang menduduki tempat duduk yang lain, tetapi hendaklah saling memberi kelapangan dan keleluasaan.” []
Sumber : La Tahzan For Kids/Abu Razifa/Dar!Mizan