PALESTINA–Juru bicara Hamas, Hazim Qasim menegaskan hengkangnya militer Israel dari Gaza 14 tahun lalu, menjadi tonggak sejarah dalam konflik antara Palestina dan penjajah Israel. Hal ini ia katakan dalam keterangan persnya, Ahad (15/9/2019) kemarin.
Menurut Qasim, langkah yang diambil penjajah untuk hengkang dari Gaza, membuktikan bahwa rakyat Palestina dengan segenap pengorbanannya mampu meraih kebebasan, dan sejarah hengkangnya militer Israel akan terulang kembali di semua wilayah Palestina, selagi perlawanan berlanjut dan revolusi rakyat terus berkobar.
BACA JUGA: Hamas: Israel Sengaja Serang Wartawan untuk Hilangkan Fakta
Qasim menyatakan saat peringatan hengkangnya militer Israel, bahwa revolusi Gaza terus berlanjut lewat pawai kepulangan dan penghapusan blokade, yang menjadi salah satu terminal perjuangan besar rakyat Palestina, bertujuan mengokohkan hak bangsa atas wilayah Palestina dan tempat sucinya.
Hengkangnya militer Israel dari Gaza, akan terus dikenang sebagai capaian proyek perlawanan di semua wilayah Palestina. Revolusi akan berlanjut di Tepi Barat, yang akan menjadi tekanan besar bagi pembuat kebijakan Israel saat hengkang dari Gaza. Perlawanan Palestina akan saling mendukung satu sama lainnya.
BACA JUGA: Di Gaza, Ratusan Warga Gelar Shalat Ghaib untuk Almarhum BJ Habibie
Penjajah zionis hengkang dari Gaza akibat gempuran yang dilancarkan perlawanan Palestina pada 12 – 15 September 2005.
Kebijakan hengkang dari Gaza diambil secara terpaksa oleh PM Israel kala itu, Ariel Sharon, lewat keputusan yang disebut dengan “Memutus Keterikatan” dimana Israel mengosongkan 19 permukiman yang dihuni sekitar 6 ribu warga yahudi dan puluhan kawasan militer. []
SUMBER: PALINFO