PALESTINA—Aksi mogok makan yang dilakukan tawanan Palestina kini mulai membuat Israel gusar. Menginjak hari ke-18, aksi mogok makan ini memaksa dinas tahanan Israel untuk berencana mengundang dokter-dokter dari luar negeri. Nantinya, dokter-dokter ini akan bertugas untuk memaksa tawanan agar mau makan setelah melihat kondisi kesehatan tawanan mogok makan kian menurun.
Menurut laporan TV2 Israel pada Jumat (5/5/2017), dinas penjara Israel menempuh cara ini setelah Asosiasi Dokter Israel sendiri menolak terlibat dalam pemaksaan pemberian makanan kepada para tawanan yang mogok makan. Jika Israel tetap ngotot membiarkan para tawanan kelaparan, lembaga-lembaga medis Israel akan mengecam keras pemerintah ilegal Israel di tahan.
Kementerian kesehatan Israel memberikan intruksi umum bahwa saat ini kemungkinan akan datang gelombang tawanan Palestina yang mogok makan ke RS-RS dan meminta agar para dokter berusaha memberikan makanan dan asupan paksa kepada mereka. Kementerian Israel mengingatkan, sebagian tawanan mogok makan ini  berat melakukannya sehingga harus berhati-hati menangani mereka.
Pemberian asupan makanan secara paksa bisa dengan obat atau suplemen jika nyawa mereka terancam atau terancam mengalami cacat permanen.
Namun tim medis di RS juga akan memprediksi setiap kondisi tawanan mogok makan dan kemudian akan meminta kepada Pengadilan Pusat Israel meminta agar diberi izin memaksa tawanan untuk memakan suplemen atau makanan jika ada bahaya langsung yang mengancam.
Kementerian kesehatan juga meminta kepada RS agar ada stasiun pertama yang akan meyakinkan tawanan agar menghentikan mogok makan dan menjelaskan pengaruh berbahaya bagi kesehatan jika dilanjutkan. []