KETIKA kabar kekalahan pasukan Romawi di perang Yarmuk sampai kepada Heraklius, ia bertanya pada pasukannya yang berhasil mundur, “Celaka kalian, beritahu aku tentang kaum yang kalian perangi. Apakah mereka manusia seperti kalian?”
Pasukannya menjawab, “Benar.”
BACA JUGA: Keberanian Ali di Perang Uhud
“Pasukan kalian lebih banyak atau pasukan mereka?” tanya Heraklius penasaran.
Pasukannya menjawab, “Kita yang lebih banyak, bahkan kita lebih berlipat-lipat di semua lini.”
Heraklius bertanya kembali, “Lalu mengapa kalian kalah?”
Seorang pembesar dari pasukannya berkata, “Karena mereka (kaum muslimin) melalui malam hari dengan shalat, siang hari mereka lewati dengan berpuasa, menepati janji, menyeru pada kebajikan dan melarang kemungkaran, mereka pun berlaku adil pada sesama. Sedangkan kita, kita meminum khamr, berzina, mengerjakan yang murkai Allah, merampas harta, mengingkari janji dan banyak membuat kerusakan di bumi.”
BACA JUGA: Strategi Pembangunan Waduk di Perang Badar
Tanpa panjang lebar Heraklius membenarkannya, “Engkau benar.” []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.