Oleh: Savitry ‘Icha’ Khairunnisa
SEPERTINYA itu kata paling tepat untuk menggambarkan tindakan spontan dan berani Joni Kala, anggota paduan suara SMP 1 Silawan, Kabupaten Belu, NTT ini.
Terbayang betapa mencekam dan mengharukan suasana pagi itu. Upacara bendera di tapal batas NKRI dengan Timor Leste pasti tak akan pernah terlupakan oleh siapapun yang berdiri di sana. Juga kita semua orang Indonesia di manapun berada.
BACA JUGA: Kisah Peci Hitam dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Karena bendera bukan hanya selembar kain. Karena demi berkibarnya Sang Saka Merah Putih di cakrawala Bumi Pertiwi, tak terbilang harta dan nyawa yang dengan ikhlas dikorbankan oleh para pahlawan kita.
Joni Kala adalah salah satu pahlawan zaman kini. Dia contoh generasi milenial yang paham betul arti kibaran Sang Dwi Warna sebagai simbol kedaulatan bangsa.
Saya yakin sebetulnya masih banyak pahlawan-pahlawan kecil seheroik Joni Kala di Indonesia, dan di manapun diaspora Indonesia berada di seluruh dunia.
Siapapun yang darah Indonesia mengalir di tubuhnya akan selalu bisa menunjukkan rasa cinta dan tindakan kepahlawanannya demi tetap tegak dan bersatunya tanah air tercinta.
Hari ini kesadaran itu datang dari seorang pahlawan cilik bangsa di tapal batas.
Dirgahayu Indonesiaku! []
BACA JUGA: Hatta, Edelweiss dari Indonesia