• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Hidup Adalah Soal Bergesernya Ujian

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
tanda dengki, Laa ilaa-ha illallaah, hidup

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Aditya Budi
adityabudi82@gmail.com

ADA yang hidup dengan kemudahan, kecukupan, keberlimpahan dan seakan semuanya serba dimudahkan.

Namun tak sedikit pula yang merasa bahwa hidup ini begitu melelahkan, peluh keringat dan tetesan air mata selalu menyertainya.

Merasa semuanya seakan tidak sesuai dengan harapan, merasa doa-doanya tak kunjung dikabulkan. Merasa bahwa semuanya serba sulit, penuh rasa kecewa, sedih dan hampir-hampir putus asa.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Manusia diciptakan dengan segala fitrah yang melekat padanya. Perasaan-perasaan itu semua akan selalu ada dan menggenap pada setiap jiwa. Segala kejadian dan peristiwa yang ada dalam hidupnya yang sedikit banyak akan menjadi faktor penentu apakah ia sedih atau bahagia, apakah ia kecewa, marah atau ikhlas dan penuh kemaafan. Apakah ia menerima atau sebaliknya menghujat Tuhannya, meski hanya dalam hati.

BACA JUGA: Ujian Tergantung Kadar Keimanan

Lantas apakah yang membedakan semua itu. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang mempersepsi tentang arti dan nilai dari hidup itu sendiri. Mengelola hati sebagai sumber utama respon manusia akan setiap peristiwa dalam hidupnya.

Al-Quran telah banyak mengingatkan kita semua bahwa kehidupan ini senyatanya adalah senda guru belaka, permainan dan negeri akhirat adalah yang sebenarnya (QS. Al-Ankabut : 64).

Anehnya kita semua sudah mengetahui bahwa ini semua hanya permainan namun banyak yang terlena karena dunia. “Permainan” bukan untuk diremehkan, justru Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita untuk menseriuskan dan membesarkan untuk semua perkara. Yaitu amal-amal yang selalu kita niatkan untuk merengkuh ridha-Nya.

Namun secara bersamaan anggaplah semua hanya permainan, yaitu untuk urusan-urusan dunia yang banyak mengecewakan dan membuat sedih hidup kita.

Ali bin Abi Thalib r.a pernah berucap bahwa, “Emas akan diuji dengan api apakah ia murni atau tidak”. Sedang dalam Risalah Al-Musytarsyidin, Abu Harits Al-Muhasibi (w. 243 H) mengetengahkan maksud dari ucapan tersebut dengan menukil perkataan Al-Fairuz Abadi, bahwa terkadang Allah memberikan kesenangan kepada hamba-Nya agar ia bersykur. Dan terkadang Allah juga menimpakan kesusahan kepada hamba-Nya apakah ia mampu bersabar. Jadi baik itu pemberian kesenangan dan kesusahan semuanya adalah ujian.

Para ulama menafsir bahwa ujian terhadap kesusahan sesungguhnya lebih mudah untuk dilewati (dengan bersabar) dari pada ujian dalam bentuk kesenangan. Sehingga Umar bin Khatab r.a. pernah berkata, “Ketika kami diuji dengan kesusahan kami bersabar. Namun ketika diuji dengan kesenangan kami tidak bisa bersabar.”

BACA JUGA: 3 Inti Utama Kehidupan

Bersabar yang terakhir yang dimaksud Umar r.a tentu saja adalah tidak mampunya untuk bersabar (bersyukur) dalam limpahan kenikmatan dunia.

Maka perkara hidup sejatinya adalah perkara bergesernya ujian. Sebagaimana kita melihat kisah Yusuf ‘alaihissaslam yang bergeser dari ujian satu ke ujian yang lainnya. Dari usia belia hingga ia memiliki jabatan dunia.

Dari kesedihan yang seakan tak berkesudahan hingga memperoleh kemewahan yang didambakan. Bahkan Nabi Yusuf ‘alaihissalam berkata ketika difitnah oleh peristiwa Zulakha, “Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.” (QS. Yusuf : 33). Lantas apa sikap Nabi Yusuf ‘alahissalam ? Ia bersabar dalam kesedihan dan ia bersyukur, salah satunya dengan memaafkan semua kedzaliman saudara-saudaranya atas dirinya kala itu.

Maka jika direnungkan kembali kita semua sejatinya beralih dari kondisi ujian satu ke yang lainnya tanpa terkecuali. Untuk yang masih lajang dan belum menikah barangkali ujiannya yang paling berat adalah godaan syahwat yang masih cenderung labil. Ia dijuji pula dengan kegelisahan perihal jodoh yang tak kunjung datang atau barangkali ikhtiar yang masih belum membuahkan hasil.

Ketika sudah menikah maka ia akan diuji dengan perkara yang berlainan pula. Perihal rumah tangga dan dambaan lahirnya seorang buah hati. Ketika sudah memiliki anak, lahir pula ujian yang berbeda tentang anak.

Ikhtiar yang tak mudah menjadikan anak yang shalih/ah. Pun begitu seterusnya bergeser dari ujian yang satu ke ujian yang lain. Dari usia baligh hingga lansia manusia akan terus senantiasa mendapatkan ujian, siapapun itu.

Dari semua hal itu muaranya adalah satu apakah ia mampu bersabar dan/atau bersyukur. Ia bersabar dengan kondisi kemiskinan, sakit, kehilangan, kesedihan dan lain hal serupa. Atau apakah ia bersyukur dengan segala keberlimpahan materi duniawi, kesehatan dan kemudahan segala urusan.

BACA JUGA:  Ujian dalam Ketaatan dan Kenikmatan

Ketika ia tak bersyukur (kufur nikmat) artinya ia dinilai tak sabar pula dengan ujian tersebut – ia terlena dengan semua itu. Sebaliknya ketika susah dan sedih ia yang tak bersabar artinya juga tak bersyukur bahwa sejatinya Allah sedang membersihkan dosanya, menaikan drajatnya atau barangkali banyak kebaikan yang Allah hendak berikan di balik semua kesusahan dan kesedihan itu.

Sehingga bisa dikata bahwa semua ujian pada hakikatnya harus disikapi dengan sabar sekaligus syukur. Tak perlu merasa iri dengan kondisi orang lain, yakinlah semua tetap pada ujiannya masing-masing.

Yang terpenting adalah bagaimana kita harus selalu berusaha berprasangka baik kepada-Nya dan senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya. Wallahu ’alam bishshawab. []

Tags: KehidupanKesedihanujian
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Penyamar Yahudi Menyusup dan Curi Dokumen Palestina

Next Post

Setiap Orang yang Sah Melakukan Shalat Fardhu, Sah Juga Melakukan Shalat Sunnah?

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

5 Bukti Ilmiah dalam Al-Qur’an: Keajaiban yang Terungkap oleh Sains Modern

Oleh Yudi
20 November 2024
0
nabi adam, dunia, akhirat, bumi, poros bumi, ILMIAH, dunia

Salah satu keajaiban ilmiah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah tentang proses penciptaan manusia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.