BERSYUKURLAH para wanita yang suaminya hijrah duluan sebelum dia. Karena kebanyakan rumah tangga jadi semakin manis dan penuh cinta.
Karena agama menuntun si suami memperlakukan istrinya dengan benar, hingga dengan lebih mudah istrinya mengikuti jejak suaminya.
Jadi lebih berat, ketika istri yang hijrah duluan. Ketika suami diingatkan yang menjawab egonya, kadang pula dengan bahasa yang menyakitkan.
Ketika istri lebih paham agama, si suami menganggapnya sok tau.
Ketika istri mengingatkan bagaimana seharusnya seorang suami, dia dihakimi banyak menuntut dan tidak bersyukur.
Nasihat orang lain lebih didengar daripada nasihat istri, karena merasa dia yang harus didengar.
Sementara si istri menunggu dan menunggu suaminya berubah, berdoa tiada henti, tapi ternyata tak urung menerima caci.
Ketika si istri berkerudung panjang, “eh… kemarin saya lihat anti jalan sama suami, anti kerudungan panjang, suami anti pake celana pendek auratnya kemana-mana”. Si istri cuma bisa senyum sambil menelan ludah, andai kamu tau… sebelum berangkat aku sudah mengingatkan, tapi aku dicacinya. Manalah mungkin kubuka kerasnya hati suamiku ketika diingatkan.
BACA JUGA:Â Suami, Selingkuh, Pelakor, Talaq dan Stroke
Eh… anti pengajian sendirian aja. Ajak suaminya, biar sama sama ke taman surga Ah… andai kalian tau, aku sudah berkali kali membujuknya, tapi dia memilih memegang HP dan menonton televisi di waktu luangnya. Manalah mungkin kubuka aibnya.
Sehari-hari melihat tata cara ibadahnya, enggannya memperbaiki bacaan shalat hingga membaca alfatehah pun ketika mengimani tidak mampu melakukan dengan benar. Ketika diingatkan malah berbalas murka.
Belum lagi kewajibannya pada keluarga dikalahkan dengan urusan sunnahnya di luar rumah.
Tak ada yang bisa merubahnya, selain Allah dengan caranya. Semoga tak perlu Allah yang campur tangan menghancurkan egonya karena saat itu terjadi, ternyata hati wanita ikut hancur rasanya.
BACA JUGA:Â Ki Joko Bodo dan Nilai Akhir Hidup Kita
Pak… hijrah pak… kewajiban mendidik agama itu ada pada imam keluarga. Kalau jadi imam shalat saja gak mampu dilakukan dengan benar, gimana mau jadi imam biat keluarga. Kalau suri tauladan rasul aja dalam mendidik keluarga kalian gak paham, gimana caranya menjadikan rumahmu senagai surgamu, bisa bisa rumahmu jadi neraka bagi penunggunya.
Hijrah pak… tinggalkan ego dan cinta duniamu, sebelum kamu ditinggalkan Allah dan keluargamu.
Untuk para wanita yang di posisi sulit, percayalah Allah punya cara. Walau kadang harus dengan cara yang menyakitkan, tapi keteguhan pada syariatnya akan menguatkan. Hamasah… keep istiqomah. []