Oleh: Ratna Mustika Pertiwi
Aktivis Rohis BKLDK Malang Raya
Hijrahnya Para Artis
HIJRAH adalah suatu momentum yang diidentikkan dengan perubahan kearah baik. Bahkan hijrah sudah dikenal sebagai berita menggembirakan ditelinga masyarakat yang menandakan seseorang tersebut meninggalkan kemaksiatan yang sudah lama ia lakukan.
Hijrahpun adalah istilah lama yang sudah dikenal ummat islam sejak zaman Rasulullah SAW. Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah pada saat itu karena Mekkah dalam kondisi yang mencekam dalam kejahiliyahan dan kemaksiatan. Tiga belas tahun sudah Rasul berdakwah namun masih sedikit orang-orang Mekkah yang masuk kedalam islam. Akhirnya wahyu Allah datang dan Rasul berpindah ke Madinah sehingga islampun berkembang pesat disana hingga Daulah islam berdiri dan agama islam yang membebaskan manusia dari animisme dan dinamisme tersebar luas.
Hari ini sosial mediapun banyak dihebohkan dengan viralnya hijrahnya public figure yang awalnya membuka aurat menjadi menutup aurat. Bahkan tak luput dari itu, artis laki-lakipun sepertinya juga banyak sekali yang berubah menjadi islami. Hal itu bisa disaksikan lewat kedatangan mereka diacara-acara kajian atau postingan-postingan dakwah yang mereka sampaikan lewat akun sosial media masing-masing. Sebut saja Teuku Wisnu yang lebih dahulu berhijrah, kemudian disusul sang istri Shiren Sungkar, tak kalah juga Irwansyah dan Zaskia Sungkar, Claudia Cynthiabella dan banyak lagi. Tahun inipun juga banyak sekali rentetan artis yang berubah menjadi islami misal istri Arie Untung yakni Fenita Ari dan Cinta Penelope.
Setiap Orang Ingin Lebih Baik
Setiap manusia pada fitrahnya diciptakan Allah mempunyai gharizah taddayun atau naluri untuk menyembah zat yang lebih tinggi daripada dirinya. Tak heran bila banyak manusia yang semula lalai kemudian mereka bertaubat sehingga menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Ritme deras bertaubatnya para artispun nampaknya juga bukan hal baru karena pada sejarahnya orang-orang pertama yang masuk islam (assabikuna awwalun) adalah para publik figur, contohnya Khadijah seorang saudagar kaya di Mekkah, Abu Bakar dan Ummar Bin Khattab.
Sudah selayaknya fitrah manusia untuk taat kepada Allah juga difasilitasi dengan sinergisitas antara individu, masyarakat dan negara yang juga mengondisikan mereka untuk taat. Karena saat ini lingkungan tidak kondusif untuk mengaruskan masyarakat kedalam ketaatan sehingga individu masyarakat terbentuk menjadi individu yang rusak moralnya dan tidak mengenal agama didalam kehidupan. Ekonomi ribawi hal yang jelas melanggar syariah, kebebasan pergaulan yang berdampak buruk bagi para pemuda dan kebebasan berpendapat yang tanpa batas sehingga hoax tersebar tidak terkendali atau banyaknya aliran-aliran sesat yang disebabkan tidak ikut campurnya negara dalam mengurusi agama masyarakatnya.
Penerapan syariah yang tersistem sangat diperlukan agar masyarakat dapat mengenal dan mengaplikasikan islam dengan benar didalam kehidupan. Allah juga mewajibkan manusia untuk berislam secara keseluruhan (Al-Baqarah: 208) agar tetap berada didalam kebenaran. Oleh karena itu peran negara untuk menjamin masyarakatnya taat kepada Allah sangatlah penting, agar manusia tidak melangkah kedalam kesesatan dan kehidupannya dinaungi oleh Ridho Allah S.W.T. Wallahhu a’lam bishawab. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.