Oleh: Asma Ridha
Penulis tinggal di Meulaboh, Aceh Barat
“JIKA seorang muslim atau seseorang dari negeri Timur Tengah datang kepada saya dan mengatakan, “Selamat pagi Jerry, apa kabar?” saya harus berasumsi bahwa satu-satunya alasan kenapa Muslim ini bersikap baik kepada saya adalah karena dia berusaha mendekati saya dan mencuri informasi berharga yang akan digunakan untuk menyerang Amerika Serikat atau warganya.” (Jerry D. Gray).
Jerry D.Gray semenjak dia bergabung di USAF dan telah menandatangani kontrak kerja selama empat tahun. mengucapkan sumpah setia kepada USAF (Angakatan Udara Amerika serikat) menganggap Islam dan kaum muslimin adalah musuh. Laki-laki kelahiran Jerman, 24 September 1960 menetap sejak kecil di Amerika setelah keluarganya bermigrasi kesana. Maka wajar Jerman bukanlah kota yang dia kenang.
“Sampai saat itu saya masih mencintai negara saya. Saya percaya bahwa kami memiliki sistem yang paling baik, paling adil, dan paling ideal di dunia. Namun, ternyata itu sangat jauh dari kebenaran.” Yup..inilah asumsi yang di anggap benar olehnya ketika itu.
BACA JUGA: Jerry D Gray, Mantan Tentara Amerika, Masuk Islam Setelah Bertugas di Saudi
Angkatan Udara adalah cabang militer terbaik untuk mereka yang ingin memiliki pendidikan tinggi, mencari tambahan keterampilan yang bisa mereka gunakan di dunia luar setelah pendaftaran mereka selesai. Namun, Jerry mengungkapkan jika Anda tidak suka minum banyak alkohol, bicara dengan bahasa kotor, narkotik dan berkencan dengan banyak perempuan yang berbeda, jangan gabung dengan militer AS.
Jerry adalah lelaki desa yang polos dari Lowa, sejak kecil dia bermimpi dan selalu membayangkan indahnya berpertualang di bawah laut. Jerry membayangkan anak muda yang bisa berselancar adalah anak muda yang hebat. Dan mimpi ini terwujud ketika mendapat tugas ke Hawai yakni Hickam AFB.
Pertama sekali Jerry berselancar di pulau Hawai di pantai waikiki. Jangan heran pantai ini adalah pantai dengan pemandangan film terporno. Yang keseluruhan pantai ini dipenuhi oleh ratusan orang yang berjermur. Laki-laki dan perempuan, anak-anak, orang tua, para gay yang saling menyentuh, lesbian, dan perempuan yang tidak berpakaian sama sekali. Jerry merasa jijik dengan pemandangan itu. Berselancar merupakan hobynya mulai saat itu, dengan modal keberanian tanpa mengerti tentang ombak, arus laut. Disinilah awal mula Jerry D.Gray mengerti kata hanyut. Hanya karena karunia Allah saja, Jerry masih diberikan kesempatan hidup.
Kemudian Jerry ditugaskan di C-130 skuadron Test Group 6594. Pesawat yang memiliki kemampuan menangkap kapsul satelit mata-mata yang memfokuskan kamera mereka pada negara manapun yang menurut AS perlu untuk di mata-matai. Titik permulaan kebencian pada pekerjaannya di mulai dari dia ketika berselancar di Pantai Barat Laut Oahu. Yang menjadi catatan sejarah hidup Jerry D.Gray dan mengambil keputusan tidak memperpanjang kontrak kerjanya.
Ketika tubuhnya tidak memiliki kekuatan apapun, di saat Jerry telah pasrah akan kematian dihadapannya. Karena berselancar membuat kondisi fisiknya terpuruk. Menghirup air ke dalam paru-paru dan akhirmya harus di rawat berbulan-bulan lamanya. Dari sekian banyak teman sejawatnya hanya satu orang yang mengunjungi dirinya selama kondisinya sakit. Awal masuk berkerja Jerry sedikitpun tidak mendapatkan empati dari teman dan atasnnya, jutru dia dimaki oleh atasannya sendiri. Jerry mengangap mereka sangat arogan, egois dan hanya peduli dengan kepentingan pribadi mereka saja.
Setelah berakhir masa kontrak kerjanya, bentakan-bentakan yang tidak manusiawi dari Sersan Kepala atasan Jerry adala salah satu faktor Jerry tidak memperpanjang kontrak. Selama ini, Pemerintah AS sudah berusaha mencuci otak Jerry dengan idiologi kotor mereka, gila dan hampir seperti setan. Namun Allah memberi jalan terhormat bagi dirinya. Hingga akhirnya dia pun mendapat kesempatan berkerja di negeri Arab. Setelah sebelumnya ketika beliau tidak lagi berkerja di AFB, Jerry sempat kehilangan arah, menjadi pengangguran yang hanya mabuk-mabukan dan tidak cocok dengan Ibu dan Ayah tiri sempat membuat Jerry ingin mengakhiri hidupnya.
Berkerja di Negeri Arab adalah keterpaksaan bagi dirinya. Jerry membayangkan akan memperoleh siksaan dari petugas imigrasi. Dan bahkan mungkin bisa saja Jerry di bunuh. Namun ia harus memgambil pekerjaan ini. Mimmpi buruknya akan menjadi kenyataan menurutnya ketika itu.
Saat pemeriksaan oleh pihak imigrasi. Rasa ketakutan yang sudah tertanam dalam dirinya. Dia memutuskan akan menjawab dengan 100% dengan jujur apa tujuannya ke Arab Saudi.
Petugas imigran bertanya dalam bahasa Inggris “Mengapa Jerry D.Gray datang ke Arab Saudi?.” Dengan gugup dan takut, dia menjawab “Sebenarnya saya tidak ingin ke Arab Saudi, saya tidak punya tempat tinggal. Saya mendapat tawaran pekerjaan dari lockheed untuk berkerja di armada pesawat pribadi Raja Fahd.”
Tidak hanya itu, petugas imigran pun bertanya mengapa Jery D.Gray sangat gugup? Dia pun menjawab “Saya tahu bahwa orang muslim sangat membenci orang Amerika dan akan menculik atau membunuh kami begitu ada kesempatan. Saya takut saya tidak bisa pulang dalam keadaan hidup.”Jawaban polos Jerry membuat petugas imigran tertawa terbahak-bahak.
Karena faktanya, Justru Jerry mendapat perlakuan yang jauh berbeda dengan apa yang dibayangkan selama ini. Petugas kemanan meminta maaf atas ketidak nyamanan ini dan menangkas asumsi buruk Jerry selama ini. Menyampaikan bahwa Jerry salah menilai orang-orang Arab dan muslim. Jerry justru diberi keamanan oleh pihak imigran.
Bekerja dengan orang-orang Saudi membawa jalan baru bagi Jerry D. Gray. Pada awalnya dia merasa terganggu dengan suara adzan. Dan risih dengan para pekerja muslim yang meninggalkan pekerjaannya hanya karena suara adzan. Mengapa harus pergi? toh bisa sambil bekerja dan berdoa mengingat Tuhan, menurut pemiikirannya ketika itu.
BACA JUGA: Nikah Sama Mualaf yang Belum Disunat, Gimana Nih?
Arab adalah negeri yang paling tidak dia sukai selama ini. Namun kebiasaan masyarakatnya membawa perubahan rasa dan pemikirannya. Kebiasaan adzan dan shalat di sepanjang sisi jalan raya, padahal mereka dalam keadaan membawa kendaraan menariknya perhatiannya. Orang-orang asing yang tidak saling mengenal akan berhenti di belakang mobilnya dan semua mereka melakukan shalat yang sama. Islam mengajarkan persaudaraan yang amat hebat,itulah yang difikirkannya ketika itu. Tuhan seperti apa yang mereka yakini, Ketakjuban terhadap masyarakat Islam ada dalam jiwa Jerry D. Gray. Walau di sisi lain dia melihat kejanggalan sebagian umat muslim di Arab yang tidak taat pada agamanya juga ada. Namun rasa ketaatan umat muslim pada Tuhannya membuat jiwa Jerry ingin tahu apa itu Islam.
Ketika bulan ramadhan tiba, Jerry bingung dengan kebiasaan umat muslim di Jeddah yang rela berlapar dan menahan dahaga. Sangat aneh baginya dan menganggap gila bagi mereka yang mau berlapar diri selama satu bulan penuh. Belum lagi kebiasaan mereka berdagang. Hingga suatu hari Jerry D. Gray pergi ke toko emas ingin membelikan perhiasan untuk Ibunya. Namun toko yang di datangi dalam keadaan kosong. Jerry heran dengan kebodohan pemilik toko yang begitu ceroboh. Meninggalkan hartanya hanya untuk shalat.
Hingga pemilik toko ini mampu menampar jiwa Jerry. Ketika sang pemilik toko kembali, Jerry ditanya kenapa menunggu di luar padahal bisa bersantai di dalam menunggu pemilk toko selesai shalat. Justru Jerry mengungkapkan “itu adalah hal ceroboh dan saya khawtir kamu akan menuduh saya sebagai pencuri dan saya tidak ingin tangan saya di potong”
Namun sang pemilik toko dengan santainya menjawab “Setiap kepingan emas dalam tokonya adalah milik Allah SWT, bukan miliknya. Kalau saya atau orang lain membutuhkan emas-emas itu, saya boleh mengambilnya. Semuanya akan kembali kepada Allah. Saya hanyalah budak-Nya untuk sementara waktu di dunia ini. Suatu saat dan semua yang saya miliki pasti akan kembali kepada Allah SWT.”
Percakapan singkat ini menyadarkan Jerry. Bahwa Islamlah agama yang benar. Diam-diam Jerry mulai bertanya kepada orang-orang Muslim. Dengan berhati-hati dan tidak membiarkan orang-orang Amerika di kota Lockheed tahu.
Hingga akhirnya Jerry berjumpa dengan laki-laki Yaman bernama Ahmad. Dan Jerry bertanya tentang Islam dan berdikusi tentang Isa a.s bukanlah putra Tuhan. Ada rasa menjadi manusia paling bodoh menghinggapi jiwa Jerry. Ketika secara singkat Ahmad menuturkan tentang Tuhan adalah Allah. Allah bukanlah Tuhan yang memiliki bapa dan anak. Dan jerry masih bertanya banyak hal lainnya. Namun Ahmad hanya berjanji dilain waktu akan dijawabnya.
Sampai suatu hari Ahmad memjumpai Jerry di saat jam kerjanya. Dan Ahmad memberi Jerry seperti sebuah buku yang di bungkus dengan kain. Ahmad membuka kain itu dan mengatakan kepada Jerrry bahwa semua jawaban atas pertanyaan Jerry ada di dalam Kitab suci Al-Qur’an. Jerry diliputi rasa emosi dan perasaan yang meluap-luap didalam hatinya. Hampir tumpah air matanya ketika memegang kitab Suci yang dulunya amat dia benci.
Hingga akhirnya Rasyid teman kerjanya seorang warga Indonesia membantu Jerry mengenalkan dengan seorang Ustadz. Dia berkata bahwa ada Islamic Center (Pusat Kajian Islam) di sepanjang jalan Madinah mengadakan kursus dalam bahasa Inggris. Padahal saat itu, Jerry belum ada niatan untuk masuk Islam. Hanya ingin mencari tahu tentang islam.
Pertemuan pertama dengan seorang Ustadz sangat bekesan dalam jiwa Jerry dan selalu mengingat ucapannya “Tn.Jerry, Saya khawatir bahwa jika Anda mati di dalam tidur Anda malam ini sebelum masuk Islam, Anda pasti akan berteman dengan api neraka.” Menurut Jerry, pertemuan awal dengan guru belumlah tepat untuk dirinya masuk Islam. Karena sedari awal dia hanya ingin tahu apa itu Islam?.
Namun Setelah mendengar ucapan Ustadz tersebut, rasa takut mati menghinggapi relung hati Jerry. Dan dia duduk di atas tempat tidurnya kemudian berkata dengan berulang-ulang ” Saya bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah. Dan bahwa Muhammad adalah Nabi dan Rasul-Nya.” Hingga tiga kali dalam hari yang berbeda Jerry menemui Ustad tersebut. Dan pada pertemuan ke tiga kalinya, Jerry sudah tidak tahan lagi. Hampir berteriak Jerry berkata “Saya ingin menjadi seorang Muslim.”
Jerry melihat sang guru banjir dengan air mata dan bibirnya memancarkan senyuman yang lebar. Sang guru mendekati Jerry, untuk sesaat hampir saja Jerry memukulknya. Jerry masih berfikir negatif, jangan-jangan homo. Namun kemudian dia tersadar, bahwa sang guru dan orang-orang yang berhadir dalam ruangan itu sangat tulus dan menunjukkan kebahagiaan dengan keihlasan. Mereka semua mengucapkan “Alhamdulillah.” Saat itulah, pertama sekali pipi Jerry membiarkan seorang laki-lali mencium kedua pipinya. Namun ketentraman jiwa dirasakan oleh Jerry.
BACA JUGA: Lady Evelyn Cobbold: Wanita Mualaf Inggris Pertama yang Pergi Haji
Babak baru kehidupan Jerry dimulai. Sekalipun sering diejek oleh temanya berkebangsaan AS. Dan nyaris terlibat perkelahian, mereka semua membenci Jerry karena keIslamannya. Namun bagi Jerry, kondisi itu sudah terbiasa dikucilkan sejak kecil hanya karena rasisme. Saat itu, mulailah Jerry membenci Ideologi Amerika. Pelan tapi pasti, Jerry menyadari bahwa AS bukanlah negara yang bisa dibanggakan. Dan seharusnya kita semua menyadari hal itu, bahwa AS adalah negara mewakili semua hal yang bertentangan dengan ajaran Allah.
Kini bagi Jerry, Islam adalah agama mulia yang tidak menegenal rasisme seperti di negerinya. Dengan fakta selama ini dia temui, dia mengungkapkan “Bgaimana mugkin seorang Jerry D. Gray tidak mencintai Islam? Bagaiana mungkin Islam di anggap kejam?. Kini bagi dirinya, Islam adalah agama yang paling sempurna. Setelah keislamannya, guru yang mebantunya bersyahadat memberi nama Abudrrahman. Berharap menjadi sang budak atau pembantu dari sang Maha Pencipta.
MaasyaAllah, semoga Jerry D. Gray istiqamah hingga ajal menjemput. Kini beliau aktif dalam dakwah dan berkarya dalam dunia tulisan. Setiap karyanya mengungkap konspirasi kejahatan Barat yang sepatutnya harus diwaspadai oleh umat muslim. Tanpa rasa takut, dia berani mengungkapkan yang seharusnya diungkapkan. Demikianlah seharusnya cerminan seorang pengemban dakwah ideologis. []
Referensi: Jerry D.Gray, 2015. Allah Loves Me, Jakarta: Sinergi, 2015.