• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Inilah Hikmah Diwahyukannya Al Qur’an kepada Rasulullah SAW yang ‘Ummiy’

Oleh Eneng Susanti
7 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Hijaz

Ilustrasi. Foto: Hijaz

1
BAGIKAN

WAHYU pertama yang diturunkan Allah kepada nbai Muhammad SAW adalah qur’an surat Al Alaq ayat 1-5:

”Bacalah dengan nama Tuhan yang menjadikan. Menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu yang maha pemurah. Yang mengajar dengan qalam. Dia mangajar manusia sesatu yang tidak diketahui.”

Dalam ayat tersebut, Allah melalui perantaraan malikat Jibril, memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca. Namun, Nabi pada saat itu dalam keadaan ‘ummiy’ atau belum mampu untuk membaca maupun menulis.

Lantas, mengapa al qur’an diwahyukan kepada seorang Nabi yang ‘ummiy’?

ArtikelTerkait

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

Kisah Seorang Penyembah Berhala

6 Cara Menghilangkan Sifat Sombong

Kesaksian Orang-orang tentang Sifat Imam Hasan Al-Bashri

Mustahil Allah salah dalam memilih manusia yang diamanahi-Nya misi kerasulan. Tentun ada hikmah kebenaran dan kebaikan dibalik ketentuan Allah tersebut.

Allah mengungkapkan hikmah yang sarat makna itu dalam Qur’an Surat Al Jumu’ah ayat 2:

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Imam Al-Qurthubi rahimahullah menuliskan dalam tafsir beliau mengenai ayat: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf (ummiyun) ….”
Imam Al Qurtubi menyebut, “Ada yang berpendapat bahwa makna al-ummiyyun adalah ‘tidak mampu menulis’. Demikianlah keadaan bangsa Quraisy pada saar itu.”

Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan, “Al-ummiyyun (yang dimaksud dalam ayat ini) adalah seluruh orang Arab, baik orang Arab yang pandai menulis maupun orang Arab yang tidak pandai menulis, karena mereka bukan termasuk ahlul kitab.”

Ada juga yang berpendapat bahwa “al-ummiyyun” artinya “orang yang tidak pandai menulis, yaitu Kaum Quraisy.”

Sementara itu, Manshur meriwayatkan dari Ibrahim, “Al-ummiyyun artinya orang yang pandai membaca tapi tidak pandai menulis.
Kalimat “Rasul di antara mereka ….” Dalam ayat tadi merujuk pada Nabi Muhammad SAW.

Al-Mawardi berkata, “Jika ada yang bertanya, ‘Ujian keimanan apa yang ada di balik pengutusan seorang nabi yang buta huruf? Jawabannya bisa dilihat dari tiga sisi:

1. Agar sama dengan kaum para nabi terdahulu.
2. Agar sama dengan salah satu kondisi bangsa Arab saat itu (yaitu buta huruf), sehingga Rasulullah semakin menyerupai kaumnya.
3. Untuk mencegah munculnya prasangka jelek dalam syariat yang diseru oleh Rasulullah, berupa kitab Al-Quran yang dibacanya dan al-hikmah (hadits) yang disampaikannya.

Advertisements

Hikmah lain yang dapat dipetik untuk menjadi bahan renungan kita semua dari pengutusan Nabi Muhammad SAW yang ‘ummiyun’ tersebut adalah tentang kebenaran Al Qur’an.

Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, ini menandakan bahwa Al Qur’an yang disampaikannya kepada umatnya itu bukan hasil rekaan atau buatan Muhammad seperti yang dituduhkan kaum kafir Quraisy pada masa itu.

Lebih dalam lagi, soal kebaikan dibalik hal itu adalah sebagai cermin bagi umat, bahwa seorang Rasul yang dimuliakan Allah sekalipun tidak pernah berhenti belajar.

Pada saat wahyu diturunkan untuk pertama kalinya di gua Hira, dan via malaikat Jibril, Rasul diperintahkan untuk membaca, ia mengatakan tidak bisa membaca, namun dengan seijin Allah Rasul mampu ‘merekam’ wahyu yang disampaikan via malaikat jibril tersebut.

Walaupun Rasul seorang yang ‘ummiyun’, namun beliau tidak membatasi pengikutnya untuk belajar. Pada mas adakwah Islam di Mekkah dan Madinah, Rasul memerintahkan sahabat untuk menuliskan wahyu Al Qur’an. Pada masa Umar bin Khattab wahyu tersebut dikumpulkan ke dalam sebuah mushaf.

Allah memelihara Al-Qur’an itu kini dan nanti, selama-lamanya. []

Disarikan dari Tafsir Al-Qurthubi, 18:91—92

Tags: al-quranrasulummiyWahyu
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terkait Muatan Khilafah di Soal UAS, Ini 4 Pendapat FSGI

Next Post

Ini Alasan Yahudi Ingin Bangun Kembali Kuil Sulaiman

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Waktu Terbaik Shalat Dhuha, Muslim yang Bersyukur,Doa Minta Kaya, Manfaat Mendoakan Orang Lain, Doa, Keutamaan Doa, Penyebab Doa Tidak Terkabul, Doa Sapu Jagat, Doa

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

6 Mei 2025
Berhala

Kisah Seorang Penyembah Berhala

1 Mei 2025
Tanda Orang Riya, tawadhu, Bahaya Riya, puisi, Bahaya Pujian, Cara Menghilangkan Sifat Sombong

6 Cara Menghilangkan Sifat Sombong

29 April 2025
Nabi Syits, Hasan Al-Bashri

Kesaksian Orang-orang tentang Sifat Imam Hasan Al-Bashri

6 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.