“Hayu Kang, In Syaa Allah besok XTC ada kajian Ngopi (Ngobrol Perkara Iman, pen) di Masjid al-Manar,” ujar Paisal Azhar, anggota XTC Hijrah.
Di Bandung, kata “Kajian” biasanya kita dengar dari jamaah pengajian, semisal Percikan Iman, Daarut Tauhid, atau ormas Islam seperti Persatuan Islam, Muhammadiyah, dan lainnya. Tapi sore kemarin (14/06/2017), penulis dengar dan melihat poster kajian mingguan itu dari salah seorang yang bangga menyatakan dirinya sebagai bagian dari XTC Hijrah.
Paisal menjelaskan kenapa dirinya memutuskan untuk hijrah. Katanya, dia sudah lelah dengan semua yang dikerjakan. Sehingga akhirnya dia merenungkan sesuatu yang hilang dalam kehidupannya. Tujuan! Itulah yang ia anggap sempat hilang dalam dirinya.
“Sudah lelah terus begini. Saya merenung, tujuan hidup untuk apa? Kita akan mati dan menemui alam akhirat. Dan hijrah ini adalah permulaan, karena kedepan perjalanan masih panjang. Saya masih harus berjuang untuk menjadi lebih baik lagi,” papar pemuda berkaos biru muda itu.
Dalam event #ClickyourIman yang salahsatunya disponsori Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) kota Bandung, tampak ratusan pemuda dari puluhan komunitas berkumpul di Click Square, Jl.Naripan, Bandung. Pada acara itu, hadir sebagai pembicara, Andri AB dan Kiki dari Brigez Berdzikir, Haidar Mansur Mar’ie dari komunitas animator Muslim, Soni Wasita dari Dispora, Paisal Azhar dari XTC Hijrah, Alfa dari Pemuda Dakwah, dan beberapa pemuda lainnya yang berasal dari sahabat al-Qur’an, dan Daarut Tauhid.
“Mereka berdakwah di bus bus, di mall, mengajak yang nongkrong, yang buta huruf hijaiyyah,” ujar Senior Brigez, yang juga mewakili Dispora, Soni Wasita.
Soni Wasita (49), pria yang menggunakan kaos bertuliskan “tauhid” itu, menceritakan pengalaman hijrahnya kepada komunitas Madrasah Pena. Beliau bertutur secara singkat perjalanan hijrah dan kesuksesannya dalam menginspirasi terbentuknya beberapa komunitas dakwah di kalangan anak muda di Kota Bandung.
“Masa muda itu memang kadang kurang rem. Tidak bisa melihat batasan dosa. Enjoy aja dengan kesenangan yang dilakukan keluar dari jalur. Padahal senang dalam ketidakbaikan itu ngeri,” Kata Soni, mengawali perbincangan.
Soni mendapatkan hidayah karena melihat teman-temannya yang meninggal dunia. Soni berfikir, ia pun akan mengalami hal yang sama. Pria yang sebelumnya beragama Katolik itu segera merenungkan banyak hal tentang hakikat hidup. Ia tidak mau meninggal dalam keadaan yang sia-sia. Selain itu ia merasa bertanggung jawab atas semua pertikaian yang meresahkan antar geng motor di Kota Bandung.
Keseriusannya dalam berhijrah, ia buktikan dengan berusaha menghentikan segala permusuhan antara 4 geng motor, Brigez, Moonraker, XTC, dan GBR. Dan alhamdulillah, Allah menghendaki azzam pria yang enggan disebut pelopor Brigez. Keempat geng itu sepakat untuk bersatu, dan merubah gerakannya dengan gerakan dakwah. Jadilah Brigez menjadi Brigez Berdzikir, XTC Hijrah, yang kemudian diikuti juga oleh Moonraker dan GBR, yang sama-sama merubah haluannya menuju ridha Allah Swt. Subhanallah.
“Alhamdulillah, sekarang kami membentuk gerakan pemuda mengaji dengan nama Sahabat al-Qur’an, Pemuda Dakwah, dan gerakan lainnya. Dan para anggotanya adalah rekan-rekan dari keempat geng motor itu. Alhamdulillah kami menghimpun 100 anak muda yang tidak bisa mengaji dan sekarang di antara mereka sudah ada yang mengenal huruf hijaiyyah. Rata-rata sekarang mereka sudah bisa ngaji. Setidaknya sudah khatam Iqra 3,” paparnya sambil tersenyum.
Dalam lirihnya, Soni mengungkapkan nikmatnya hidayah yang dianugerahkan oleh Allah Swt. Ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk bertaubat. Sebuah kesempatan mahal yang mesti disyukuri oleh seorang hamba.
“Tahun 2013 alhamdulillah saya menginjak tanah suci. Di sana saya tersungkur… mengingat dosa… memohon ampun…,” Suaranya parau, Soni menangis mengingat kembali semua yang pernah terjadi di masa lalu.
Pengalaman hijrah Soni memiliki pengaruh yang besar, setidaknya untuk adik-adiknya di Brigez. Sumbangsihnya sangat terasa, terutama bagi kalangan muda yang merindukan hijrah. Hal itu terbukti dari hadirnya anak muda dari berbagai komunitas yang telah menjadikan Islam sebagai landasan.
Dalam sesi talkshow #ClickYourIman, adik-adik Soni di Brigez membuktikan bahwa mereka telah benar-benar berubah menjadi kumpulan yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Andri AB sebagai wakil dari Brigez misalkan. Sepanjang 20 menit, Andri menyampaikan ayat-ayat dan hadits yang mengajak anak muda agar berhijrah. Karena Hijrah itu indah, katanya. Andri AB pun berpesan,
“Jika Allah yang pertama dicintai, maka cinta-cinta yang lainnya akan kau dapati.”
Begitu pun dengan Kiki Brigez. Ia menyampaikan bahwa pintu taubat adalah salah satu akses menuju surga-Nya. Kiki berpesan agar anak muda segera berhijrah, karena jika kita berada terus dalam trek maksiat, maka kemungkinan kita akan mati dalam trek tersebut.
“Saya hijrah, karena saya tidak mau meninggal dalam keadaan maksiat. Dan jika saya maksiat, kasih sayang saya kepada almarhum Ayah, doa saya akan keselamatannya di akhirat tidak akan sampai. Maka saya berusaha jadi anak shaleh, agar saya masih bisa berbakti dengan mendoakan orangtua saya,” ungkapnya.
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. 12:87). []