MESKI masih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait amalan pada malam Nisfu Syaban, momen yang jatuh pada 15 Syaban itu tetap special bagi umat Islam. Sebab, terdapat banyak sekali hikmah malam Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban diyakini sebagai malam yang sangat mulia. Beberapa kemuliaan tersebut diantaranya: Malam penentuan takdir, Malam penuh pengampunan, serta Malam penuh pertolongan Allah.
Dilansir dari laman Rumaysho, setidaknya ada tiga hikmah malam Nisfu Syaban:
1 Hikmah malam Nisfu Syaban: Tidak tergolong orang yang lalai
Bulan Syaban adalah bulan tempat manusia lalai, karena kebanyakan dari mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Haram) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Inilah keutamaan melakukan amalan-amalan, seperti puasa ketika Nisfu Syaban.
BACA JUGA: Apakah Ada Doa Khusus di Malam Nisfu Sya’ban?
Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang lalai dari mengingat Allah, maka dzikir itu menjadi amalan yang sangat istimewa. Hikmahnya, jika kita melakukan amalan-amalan baik, maka malam Nisfu Syaban membuat kita tidak tergolong sebagai orang-orang yang lalai.
2 Hikmah malam Nisfu Syaban: Pengingat untuk mengganti puasa sunnah
Nabi ﷺ biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang, beliau menunda puasa tersebut hingga mengumpulkannya pada bulan Syaban. Jadi, apabila memasuki bulan Syaban beliau akan mengqodho puasa-puasa sunahnya. Sehingga, puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya. Hikmahnya, malam Nisfu Syaban ini menjadi waktu yang tepat untuk mengganti puasa sunnah yang pernah luput.
BACA JUGA: Apa Hukum Menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban?
3 Hikmah malam Nisfu Syaban: Sebagai latihan puasa sebelum datangnya Ramadhan
Bulan Syaban akan berganti menjadi bulan Ramadhan. Saat Ramadhan, umat Islam akan diwajibkan menunaikan puasa selama sebulan penuh. Apabila umat Muslim berpuasa di bulan Syaban, maka ia akan lebih kuat dan bersemangat melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. Dengan begitu, berpuasa di bulan Ramadhan pun akan terasa mudah untuk dijalani. Inilah hikmah di balik malam Nisfu Syaban.
Hadis dari Aisyah, ia mengatakan:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi ﷺ tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi ﷺ biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) []
SUMBER: OKEZONE | RUMAYSHO