ALLAH SWT adalah sebaik-baiknya pencipta. Tak akan ada yang bisa melebihi kemampuannya. Orang tercerdas sedunia pun tidak akan bisa menandingi-Nya. Misalnya dalam pembuatan manusia. Allah menciptakan dengan begitu sempurna. Salah satunya telinga. Alat indera tersebutlah yang berguna bagi kita agar bisa mendengar.
Di dalam Alquran Allah telah menjelaskan mengenai salah satu penciptaanya ini.
Allah SWT berfirman, “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) seribu tahun menurut perhitunganmu.
BACA JUGA: Rahasia di Balik Kotoran Telinga, Jangan Disepelekan
Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, yang Maha Perkasa, Maha Penyayang, yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ruh (ciptaan-Nya) ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur,” (QS. As-Sajjadah: 5-9).
Dalam firmanNya di atas, Allah menyebutkan telinga pertama kali dibandingkan alat indera yang lain. Dilihat dari fakta kehidupan ternyata memang tidak salah kalau telinga ditempatkan diurutan pertama. Karena dari telinga itulah sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan bagi manusia baik itu yang baik maupun yang tidak baik dalam menjalani kehidupan ini.
Dan itu dibuktikan juga ketika ada bayi yang tuli sejak kecil, sang bayi tidak bisa menerima apa pun informasi yang ada di sekelilingnya sehingga sang bayi itu tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Seperti, kata-kata mama atau papanya yang terdengar hanya erangan dan sesuatu yang tidak jelas.
Analisis pendengaran lebih dahulu berfungsi dari pada penglihatan. Hal itu diperkuat oleh hadits, yang mengajarkan bayi lahir diadzankan dari telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya.
Menurut Jamaah, dianjurkan diadzankan ditelinga kanannya dan diiqamahkan ditelinga kirinya, dan telah diriwayatkan dalam Kitab Ibnu Sinniy dari Husein bin ‘Ali, bahwa Nabi SAW bersabda:
مَنْ وَلَدَ لَهُ مَوْلُوْدٌ فَأَذَّنَ فِيْ اُذُنِهِ الْيُمْنىَ وَاَقاَمَ فِيْ اُذُنِهِ الّيُسْرىَ لَمْ تَضُرْهُ اُمُّ الصِّبْيَانِ
BACA JUGA: Telinga Berdenging Panggilan dari Rasulullah SAW?
“Barang siapa yang anaknya lahir dan diazdankan di telinga kanannya dan diiqamahkan di telingan kirinya, maka tidak akan dapat diganggu oleh Ummushshibyaan (syetan yang diberi tugas menggoda anak yang baru lahir).”
Itulah keagungan Allah mengenai salah satu penciptaanya. Apabila kita tidak mempunyai alat indera yang satu ini, tentu tidak akan terasa sempurna hidup ini.
Kalaupun di zaman modern ini sudah ada alat bantu pendengaran, hal itu tidak akan bisa menandingi kenikmatan atas apa yang Allah berikan. Oleh karena itu, jagalah pendengaran kita. Jangan biarkan telinga kita mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat. []