“SEPULUH perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja’ (membersihkan kemaluan setelah buang air.” Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu),” (HR. Muslim).
SUDAH sangat jelas, sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk menjaga kebersihan, termasuk kuku tangan dan kaki kita. Nah, penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit. Hal ini karena kuku kotor membuat jutaan kuman akan bersarang di bawahnya.
BACA JUGA: Gunting Kuku
Menurut Boni E. Elewski, MD., seorang professor dermatology di Universitas Alabama, Birmingham (UAB), kuku sebenarnya terdiri dari beberapa lapisan mengkilat yang terbuat dari protein (disebut keratin). Masing-masing kuku terdiri dari beberapa bagian, seperti Nail Plate (lapisan terluar), Nail folds (lapisan kulit yang membungkus tiga permukaan kuku).
Lapisan kuku selanjutnya adalah Nail Bed (kulit tipis di bawah plate), Cuticle (lapisan tipis yang menutupi permukaan plate di lingkaran dasar kuku), Matrix (area dibawah cuticle, tempat kuku tumbuh) serta Lunula (rona keputihan berbentuk setengah lingkaran yang kerap terlihat di dasar kuku).
Umumnya kuku akan tumbuh 1-10 inci tiap bulannya, namun pada tangan yang lebih dominan, kuku akan tumbuh lebih cepat lagi. Begitu pula pada saat musim panas.
BACA JUGA: Potong Kuku, Begini Caranya Menurut Hadis dan Pendapat Ulama
Berdasarkan fungsinya, kuku merupakan pelindung kulit dan filter (penyaring) dari aneka kotoran yang menyelip di bawahnya. Karena sebagai filter inilah, tak heran kuku pun bisa jadi ’sarang penyakit’.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah fondasi kebersihan individu. []