ADA banyak hikmah saat sakit.
Sakit adalah salah satu musibah yang akan menimpa semua manusia. Musibah itu datangnya dari Allah SWT. Terkadang hal itu menjadi bukti kecintaanNya kepada seorang hambaNya. Seperti obat, walaupun pahit ia akan meminumnya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Allah berfirman :
“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka siapa yang ridha (terhadapnya) maka baginya keridhaan Allah, dan siapa yang marah (terhadapnya) maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sakit juga memiliki banyak hikmah yang bisa kita ambil. Inilah delapan hikmah dari sakit :
1. Hikmah saat Sakit: Sakit Adalah Dzikrullah
Orang yang sedang sakit akan lebih sering menyebut asma Allah. Ia akan banyak berdzikir mengingat Allah dibandingkan ketika sehatnya.
BACA JUGA : Sakit, Ikhlas Menerima Keputusan Tuhan
2. Hikmah saat Sakit: Sakit Membawa Muhasabah
Muhasabah artinya merenungkan hal-hal baik maupun buruk atau dalam kata lain adalah introspkesi diri. Orang yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri apa yang sudah ia perbuat.
Orang yang sakit juga biasanya akan melakukan ikhtiar untuk kesembuhannya. Dan usahah yang ia lakukan menyembuhkan sakitnya termasuk Jihad Fi Sabilillah. Ia tidak hanya pasrah, akan tetapi terus ikhtiar untuk kesembuhannya.
3. Hikmah saat Sakit: Sakit Adalah Ladang Ilmu
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, dan mencari tahu cara pengobatannya. Alhasil orang yang sakit akan mendapatkan ilmu tentang sakit yang dideritanya berikut cara mengobatinya.
4. Hikmah saat Sakit: Sakit Sebagai Nasihat
Orang yang sakit selain mendapat doa, juga mendapat nasihat dan bimbingan dari orang lain. Orang yang menjenguknya akan menghiburnya agar mau bersabar. Allah mencintai yang sakit dan yang menjenguk karena saling menasihati untuk kesabaran.
5. Hikmah saat Sakit: Sakit Itu Penggugur Dosa
Inilah hikmah luar biasa yang tidak didapat oleh orang sehat begitu saja. Allah memberikan sakit sebagai ujian dan menghapus dosa-dosanya lewat sakit yang dialaminya.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang artinya demikian, “Tidaklah seseorang yang sedang sakit, terus menerus, kepayahan, sedih, bahkan menyusahkannya, kecuali dosa-dosanya akan dihapus Allah.”
6. Hikmah saat Sakit: Sakit Itu Mustajabnya Doa
Orang yang sedang sakit akan apabila ia bersabar maka Allah akan mengabulkan doanya. Begitu juga orang yang menjenguknya doanya sangat mustajab. Maka saat kita menengok yang sakit di samping kita mendoakannya, maka mintalah doanya Imam Suyuthi selalu keliling kota mencari orang sakit lalu beliau minta didoakan.
7. Hikmah saat Sakit: Sakit Melembutkan Hati
Orang yang sakit akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Satu sikap keinsyafan yang disukai Rasulullah dan para makhluk langit.
Sakit Meningkatkan Kualitas Ibadah Jangan jadikan alasan sakit untuk malas beribadah jika masih kuat. Justru orang yang sakit apabila berdzikir maka dzikirnya jadi berkualitas. Jika sholat, rukuk dan sujud lebih khusyuk, tasbih dan istighfar lebih sering, tafakkur dan doa jadi lebih lama.
Hal itu dapat membuat orang yang sakit memperbaiki Akhlak buruknya. Itu akan terkikis ketika seseorang sakit. Sifat tamak dipaksa tunduk, pribadinya jadi santun, lembut dan tawadhu’. Akhirnya sakit membawa kita untuk selalu mengingat kematian.
BACA JUGA : 3 Makna Sakit dalam Islam
8. Hikmah saat Sakit: Allah Bersama Orang Sakit
Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam Kitab Irsyadul Ibad mengutip hadits Qudsi yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:
أخرج مسلم أن الله تعالى يقول يوم القيامة: يا ابن آدم مرضت فلم تعدني. قال: يا رب كيف أدعوك وأنت رب العالمين. قال: أما علمت أن عبدي فلانا مرض فلم تعدني. أما علمت أنك لو عدته لوجدتني عنده أي لوجدت عنده ثوبي الذي لا نهاية لعظمه
“Pada hari Kiamat Allah menegur seseorang, ‘Wahai anak Adam. Saat Aku sakit, kenapa kau tidak menjenguk-Ku?’ Orang itu menjawab, ‘Wahai Tuhanku, bagaimana aku mendoakan-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan sekalian alam?’ Allah menjawab: ‘Tidakkah kau tahu bahwa hamba-Ku si fulan itu sakit. Namun kau tidak menjenguk-Ku. Tahukah kau, kalau kau menjenguknya, kau akan mendapati Aku di sisinya.’ Maksudnya, ‘Kau akan mendapatkan ganjaran-Ku yang tak bertepi saking banyaknya.” (HR Muslim) []