ADA hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam. Surat ini membahas tentang keluarga, pernikahan, dan kaitannya dengan dimensi spiritual pada hubungan ayah dan anak.
Dilansir dari laman aboutislam.net, QS Maryam mengajarkan bahwa tujuan utama di balik memiliki anak harus berangkat dari keinginan untuk membesarkan generasi masa depan agar senantiasa beribadah kepada Allah SWT.
BACA JUGA: 7 Pelajaran Hidup dari Maryam, Ibunda Nabi Isa
Selain itu, ada lima hikmah tentang keluarga dibalik QS Maryam. Berikut kelima hikmah tersebut:
1 Hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam: Membentuk keluarga harus memiliki tujuan mulia
Salah satu tujuan mulia membangun keluarga adalah memiliki anak shalih. Dalam QS Maryam ayat 5-6 disebutkan:
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا.
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
“Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya’qub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.” (QS Maryam: 5-6)
2 Hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam: Mengajarkan anak agar menghormati orang tua
Mengajarkan anak untuk menghormati orang tua disebutkan dalam kisah Isa dalam QS Maryam ayat 32.
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS Maryam: 32)
BACA JUGA: Kisah Maryam Binti Imran hingga Diasuh Nabi Zakaria
3 Hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam: Kisah Nabi Ibrahim
Ini disebutkan dalam QS Maryam ayat 44-45:
يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ عَصِيًّا.يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا
“Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan.” (QS Maryam: 44-45)
4 Hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam: Teladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Jika ingin memiliki keluarga taat, kisah Ibrahim dan anaknya Ismail dapat menjadi teladan. Disebutkan dalam Maryam ayat 54-55:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا.وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
“Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur’an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi. Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridai di sisi Tuhannya.” (QS Maryam: 54-55)
BACA JUGA: Berkaca dari Kisah Bunda Maryam, Tak Ada yang Cuma-Cuma
5 Hikmah tentang keluarga di balik QS Maryam: Manusia disunahkan berkeluarga
Meneguhkan keimanan bahwa manusia disunahkan berkeluarga tetapi Allah berbeda dari makhluk Nya yang tidak membutuhkan keluarga. Dijelaskan dalam Maryam ayat 88-92:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا.لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا.تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا.أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا.
وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.” Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu), karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.” (QS Maryam: 88-92) []
SUMBER: ABOUT ISLAM