Ada satu perbuatan yang terlarang dalam Islam. Perbuatan itu adalah DEBAT. Dalam kondisi apa pun sebaiknya kita sebagai umat Islam mampu untuk meninggalkan debat. Bahkan dalam kondisi kebenaran berada di pihak kita sekalipun. Karena, salah satu akibat dari berdebat adalah menghilangkan keberkahan ilmu.
Mengenai debat ini, Nabi SAW pernah bersabda, “Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya,” (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668).
BACA JUGA: Antara Ilmu dan Sistem Kehidupan
Yang dimaksud orang yang paling dibenci di sini adalah orang yang berdebat dengan cara yang keras. Secara umum, orang yang suka berdebat akan menghilangkan keberkahan pada ilmunya. Karena orang yang menjatuhkan diri dalam perdebatan tujuannya hanya ingin dirinya menang. Itulah yang menjadi penyebab hilangnya berkah ilmu pada dirinya.
Adapun orang yang menginginkan kebenaran, maka kebenaran itu akan mudah diterima, tidak perlu dengan debat yang keras. Karena kebenaran itu begitu jelas dan terang benderang.
BACA JUGA: Umat Islam yang Berilmu Adalah Pewaris Para Nabi
Oleh karena itu, siapa saja yang berdebat hanya untuk mencari kemenangan, maka ia tidak diberi taufik dan tidak mendapatkan keberkahan ilmu.
Adapun yang berdiskusi karena ingin meraih ilmu dan ingin meraih kebenaran serta menyanggah kebatilan, maka itulah yang diperintahkan. Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam Al-Quran yang berbunyi, “Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik,” (QS. An-Nahl: 125). []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID