SELANDIA BARU—Seorang pendeta Baptis kontroversial di Selandia Baru, yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap Muslim di masjid, kini telah dideportasi, Daily Mail melaporkan pada Sabtu (29/7/2018).
Pendeta Gereja Pilar Baptis, Logan Robertson, dituduh telah melakukan tindakan rasis terhadap seorang pria berusia 65 tahun dan bocah lelaki berusia 15 tahun pada awal Juli, ketika dia dan sekelompok pengikutnya datang ke Masjid Kuraby di Brisbane.
BACA JUGA: Setelah Mendengar Jawaban Wujud Allah, Pendeta Ini Akhirnya Bersyahadat
Robertson juga dituduh telah menghina Nabi Muhammad SAW. Sehari kemudian, pendeta berusia 31 tahun itu mengunjungi Masjid Darra di Oxley di mana dia merekam debat dengan juru bicara Dewan Islam Queensland Ali Kadri.
Polisi menuduh dia mengatakan kepada kedua pria itu “Kamu bukan bagian dari negara ini, kamu teroris berdarah, dan kami harus membakar tempat ini (masjid) sampai musnah.”
Terkait hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Selandia Baru Peter Dutton membatalkan visa Australia Robertson dan dia telah ditangkap oleh petugas Pasukan Perbatasan Australia.
Robertson dan dua pria lainnya yang berusia 28 dan 29 masing-masing didakwa dengan dua tuduhan gangguan publik dan satu orang didakwa telah melakukan pelanggaran.
Islam di Selandia Baru adalah afiliasi agama minoritas. Sejumlah kecil imigran Muslim dari Asia Selatan dan Eropa Timur menetap mulai dari awal 1900 hingga 1960-an.
Imigrasi Muslim skala besar dimulai pada tahun 1970 dengan kedatangan Indian Fiji, diikuti pada tahun 1990 oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang. Pusat Islam pertama dimulai pada tahun 1959 dan sekarang ada beberapa masjid dan dua sekolah Islam.
BACA JUGA: Selandia Baru Minta Australia Ganti Bendera
Islam diperkirakan menjadi agama yang tumbuh paling cepat di antara penduduk asli Māori di Selandia Baru. Angka sensus nasional menunjukkan jumlah Muslim etnis Māori meningkat dari 99 menjadi 708 dalam 10 tahun hingga 2001, dan menjadi 1.083 pada data sensus 2013.
Asosiasi Muslim Māori Selandia Baru (AMMA) adalah gerakan Muslim Māori yang paling berpengaruh. Pemimpinnya, Sheikh Eshaq Morgan Kireka-Whaanga, baru-baru ini masuk di antara 500 Muslim paling berpengaruh di dunia. []
SUMBER: ABOUTISLAM