CINTA memang sebuah anugerah yang diberikan Allah pada setiap manusia. Namun, ada juga cinta yang dapat membawa petaka. Cinta jenis apakah itu? Itulah cinta dari kebanyakan para anak remaja sekarang ini. Menurut para remaja cinta itu tumbuh dalam suatu ikatan yang disebut pacaran.
Padahal Islam tidak membenarkan adanya pacaran. Allah sudah menjelaskan di dalam al-Qur’an bahwa setiap manusia dilarang untuk mendekati zina. Itu artinya sama seperti melarang untuk pacaran. Karena pada dasarnya pacaran adalah suatu tindakan yang mendekati zina bahkan tidak sedikit yang berujung melakukan zina.
Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua haruslah mengarahkan anak-anak Anda ke jalan yang benar. Anda harus mencegah anak-anak Anda dari perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT termasuk pacaran. Bagaimana cara mencegah anak Anda untuk menghindari cinta yang membawa petaka ini?
Berikut merupakan cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anak dari cinta yang membawa petaka.
1. Menurut mamah Dedeh, Anda sebagai orang tua, berilah nasihat kepada anak agar tidak melakukan hal itu. Berikan masukan mengenai baik buruknya apabila melakukan cinta jenis ini. Arahkan anak Anda agar jalan yang dia lalui tidak tersesat.
2. Jangan sesekali melarang anak untuk pacaran. Karena itu akan menantang anak sehingga dia ingin mencobanya. Rasa ingin tahu anak inilah yang menyebabkan anak malah melakukan itu ketimbang mendengarkan perintah orang tuanya. Oleh karena itu, kembali ke cara pertama dengan memberi nasihat tanpa diselingi dengan amarah.
3. Jagalah pergaulan sang anak. Coba cari tahu teman bergaulnya. Karena boleh jadi anak akan terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Pada hakikatnya lingkungan sekitarlah yang paling mempengaruhi tingkah laku anak.
4. Selain sebagai orang tua, Anda juga harus bisa memposisikan diri Anda sebagai sahabat. Dengan begitu anak akan merasa nyaman apabila dekat dengan Anda.
5. Apabila anak sudah beranjak remaja, mereka cenderung untuk menutupi segala apa yang dia alami. Hal itu akan mempersulit Anda untuk mencari tahu tingkah laku anak tersebut. Namun, apabila Anda sudah bisa membiasakan anak untuk dekat dengan Anda, tentu itu menjadi lebih mudah untuk mengarahkan anak ke jalan yang baik dan benar. []