JAKARTA–Menghindari kecurangan saat Pilkada, Tokoh Masyarakat Tanah Abang, Dani Anwar menyerukan agar usai pencoblosan, Kaum Muslimin tetap memantau kondisi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Oleh karena itu, kaum muslimin setelah melakukan pencoblosan agar tidak kembali ke rumahnya,” katanya kepada Islamic News Agency (INA) di Masjid Jami’ Al-Makmur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (19/04/2017) pagi.
Hal itu, terangnya, untuk memantau mengawasi tindakan kecurangan yang tidak kita inginkan.
Karena, kata Dani, dalam putaran pertama kita melihat ada upaya intimidasi seperti yang dilakukan Iwan bopeng, itu tidak boleh terulang.
Mantan Cawagub DKI Jakarta tahun 2007 pasangan Adang Daradjatun ini juga menegaskan bahwa aturan yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Surat Keterangan (Suket) harus diwaspadai.
“Suket itu hanya bisa digunakan apabila yang bersangkutan melakukan pencoblosan di lingkungan RW di mana KTP itu berada,” lanjut Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Tidak bisa orang membawa Suket bebas melakukan pilihan di mana dia suka, pungkasnya.
Pembina Himpunan Aktivis Masjid (HAMAS) Tanah Abang ini juga menghimbau agar masyarakat waspada terhadap politik uang.
“Pagi ini harus dilakukan patroli untul mengawasi agar tidak terjadi itu (money politic, red),” tegasnya.
Hal-hal seperti itu, terangnya, harus diwaspadai dan diperhatikan serta harus diantisipasi.[]
Reporter: Ali Muhtadin (INA)