BEIRUT—Dalam pemilihan legislatif di libanon, Hizbullah dan koalisi politiknya meraih lebih dari setengah jatah kursi melalui hasil hitung cepat media. Menurut perhitungan tersebut Hizbullah dan koalisinya meraih 47 dari total 128 kursi parlemen Libanon.
Sementara itu partai Perdana Menteri Saad Al-Hariri dengan partai Gerakan Masa Depan, hanya memperoleh 21 kursi, lebih rendah dari pemilihan sebelumnya di mana partai Hariri memperoleh 33 kursi dalam pemilihan parlemen Libanon pada 2009.
Sedangkan, partai sayap kanan Libanon, Pasukan Kristen Libanon meraih 15 persen, hampir dua kali lipat dibanding pemilihan parlemen sebelumnya usai kampanye antikorupsinya.
Pemilihan parlemen kali ini diwarnai golput mencapai 49 persen dari total sekitar 4,5 juta populasi, dibanding pemilihan umum 2009 yang mencapai 54 persen.
Dengan hasil ini partai Hariri yang didukung oleh negara Barat mengalami kejatuhan signifikan. Sementara Hizbullah yang dicap teroris oleh Amerika Serikat, terus menguat sejak ikut membantu Presiden Suriah Bashar Al-Assad pada 2012.
Perolehan ini membuat Hizbullah bisa memveto segala undang-undang yang ditentang oleh Hizbullah. Kemenangan politik partai pendukung Hizbullah itu juga disinyalir akan mengancam posisi negara Barat dalam kebijakan di Libanon, yang di bawah pemerintahan Hariri dapat mengelola bank asing dan mendapat pinjaman serta dukungan militer Amerika Serikat. []
SUMBER: REUTERS