MUHAMMADIYAH, salah satu institusi Islam besar di Indonesia, mendirikan hotel dengan biaya mencapai Rp 50 Milyar, namun tanpa utang.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir. “Kita harus terus membangun, tapi membangun yang sistemnya baik. Jangan mengandalkan utang besar-besaran, jangan mengutamakan investasi besar-besaran, tapi kekuatan di dalam tidak kuat,” tutur Haedar, Ahad (02/07/2023).
BACA JUGA: Muhammadiyah Berencana Beli Gereja di Spanyol, Bakal Kembalikan Fungsinya sebagai Masjid
Menurut Haedar, bisnis hotel merupakan sejarah besar bagi Muhammadiyah. Pihaknya sudah lama merencanakan adanya lini bisnis baru yang dikelola secara profesional dan modern oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kalau ke Jogja nginapnya jangan di mana-mana. Di sini (SM Tower and Convention) ini, kalau penuh baru ke Gedoeng Moehammadijah,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Haedar menyebutkan jika hotel SM Tower dan Convention menjadi kado milad Muhammadiyah ke-114. Dia menegaskan bahwa hotel ini dibangun tanpa utang.
BACA JUGA: Heboh TikToker Pelesetkan Solawat Nabi dengan Kata Jorok, Ini Respons Muhammadiyah
Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asyari menyebut bahwa pembangunan hotel ini memakan waktu sekitar 13 bulan dari segi pengembangan infrastruktur dan sempat terhenti karena pandemi COVID-19.
Biaya perizinan hotel mencapai kurang dari Rp 50 juta dan total pembangunan senilai Rp 50 miliar menggunakan dana mandiri organisasi. []
SUMBER: KUMPARAN