JAKARTA—Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA) dan The Embassies and International Organisation Local Staff Union (EILS) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu, 16 April 2025 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat diplomasi pemuda dan membuka ruang kolaborasi antara komunitas lokal dan internasional. HPA sebagai organisasi pemuda yang berbasis pada nilai-nilai kebangsaan dan keislaman, menjalin kerja sama erat dengan EILS, organisasi yang menaungi para staf lokal dari kedutaan besar negara-negara sahabat di Indonesia.
BACA JUGA: Cinta Quran Foundation Gelar Amazing Quran, Ajak Umat Jadikan Al-Quran Solusi Hidup
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP HPA, Aziz Fauzul Adzim, menyampaikan bahwa kerja sama ini lahir dari semangat untuk menghadirkan pemuda sebagai aktor utama dalam proses pembangunan global yang inklusif dan berkeadilan.
“Di tengah kompleksitas dunia yang terus berubah, pemuda tidak bisa hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi pelaku, penggerak, dan penjaga nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Kolaborasi HPA dengan EILS adalah ikhtiar kami untuk menempatkan pemuda Indonesia dalam orbit global yang konstruktif dan bermakna,” tegas Aziz.
Ia juga menambahkan bahwa kemitraan ini diharapkan menjadi jembatan strategis bagi pertukaran gagasan, nilai, dan kerja nyata antar komunitas lintas negara.
“Kami percaya, masa depan bangsa dan dunia bergantung pada kualitas sinergi antar pemuda. Karena itu, kemitraan ini bukan hanya simbol persahabatan, tetapi merupakan langkah strategis untuk membangun jejaring global pemuda dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Terlebih, Indonesia hari ini bukan lagi sekadar penonton, tetapi telah menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan dalam percaturan global. Maka, peran aktif pemudanya harus ikut menegaskan posisi strategis itu,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua EILS, Irvan Indrawan Karna Dibrata, menyampaikan pesan inspiratif yang mencerminkan harapan besar terhadap kerja sama ini.
“Sesuai pesan Nabi, semoga dengan kerjasama yang terjalin di antara kedua wadah organisasi yang besar ini, akan bersinergi pula kekuatan akhlak yang mulia, terbukanya wawasan berpikir yang luas, dan meningkatnya kemampuan setiap insan, sehingga bisa bersama-sama memajukan dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa yang tegar, kuat dan kokoh, sebagaimana kokohnya jari-jemari yang dipertautkan satu sama lain,” ungkap Irvan.
Melalui MoU ini, kedua organisasi sepakat untuk mendorong program-program kolaboratif yang mencakup penguatan kapasitas pemuda, diplomasi publik, pertukaran budaya, dan kerja-kerja kemanusiaan. Diharapkan, sinergi ini menjadi awal dari hubungan jangka panjang yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membangun jejaring antarbangsa yang lebih kuat dan harmonis.
BACA JUGA: Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh berbagai pihak dari kalangan diplomatik dan organisasi nasional. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia, serta local staff dari Kedutaan Besar Negara sahabat, seperti Belarusia, Kanada, Georgia, Aljazair, Kuwait, dan lainnya, serta local staff lembaga kebudayaan internasional Japan Foundation. Turut hadir pula perwakilan dari organisasi nasional seperti PII Wati dan sejumlah organisasi kepemudaan lainnya yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan sumber daya manusia. []
