Oleh: Mohannad Hakeem, Ph.D.
(Teknisi Riset – Kontrol Mesin Pusat Riset dan Inovasi Ford Motor Company)
SURAT Al Fatihah memiliki banyak sebutan, seperti ummul Kitab, dan As Sab’ul Matsani yakni 7 ayat yang sering diucapkan, seperti yang disebutkan Allah dalam Firman-Nya:
“Kami telah memberikanmu tujuh ayat yang sering dibaca dan seluruh Alquran yang mulia.” (QS Al-Hijr: 87)
Nabi Muhammad SAW pun bersabda tentang Surah mulia ini:
“Aku bersumpah demi Dia yang Tangannya terletak jiwaku, yang seperti itu tidak pernah diturunkan dalam Taurat, Injil atau Zabur, atau di Furqan. Ini adalah bab dengan tujuh ayat yang sering diulang, dan Alquran yang luar biasa yang diwahyukan.” (HR At-Tirmidzi)
Alquran membahas 3 tema utama, dan Surah ini berfungsi sebagai pengantar sekaligus merangkumnya.
BACA JUGA: 6 Kandungan Istimewa Surat Al-Fatihah
Ketika Omar Bin Abdul-Aziz membacakan Surat Al Fatihah, dia akan berhenti setelah membaca setiap ayat. Ketika ditanya tentang itu dia menjawab, “Karena aku ingin menikmati balasan dari Tuanku”.
Dia merujuk pada hadits shahih yang indah ini:
Nabi bersabda, “Allah berfirman:
“Aku telah membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku, setengah adalah untuk-Ku dan setengah untuk dia, dan hamba-Ku akan memiliki apa yang ia meminta. Karena ketika hamba mengatakan {Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh dunia}, Allah berfirman, ‘Hambaku telah memuji Aku’.
Ketika hamba berkata, {Yang Maha Bermanfaat, Yang Maha Penyayang}, Allah berfirman, ‘Hambaku telah memuji Aku’.
Ketika hamba itu berkata {Tuan di Hari Penghakiman}, Allah berfirman ‘Hambaku telah memuliakan Aku.’
Ketika dia berkata, {Ini adalah Anda yang kami sembah dan Anda kami meminta bantuan}, Dia berkata, ‘Ini dibagikan oleh Aku dan hamba-Ku. Dia akan diberikan apa yang akan dia minta.’
Ketika dia berkata, {Bimbing kami ke Jalan yang Lurus, Jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat, bukan mereka yang telah membangkitkan kemarahan (-Mu) atau mereka yang tersesat}, Dia berkata ‘Ini untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad)
Kita mengulangi Surah ini setidaknya 17 kali setiap hari. Merenungkan maknanya adalah penting untuk mencapai shalat yang khusyu.
Beberapa orang mungkin merasa bosan karena mengulanginya. Namun, tujuan pengulangan adalah untuk menegakkan makna dan sikap tertentu.
BACA JUGA: Menguak Tabir Keistimewaan dan Rahasia Surat Al-Fatihah
Bacalah Al Fatihah dengan pikiran sadar dan kerendahan hati. Kamu memang dapat mengarahkan pikiran dan rencanamu sendiri tentang bagaimana tujuan hidupmu dicapai, tapi dengan tips ini semoga kamu terbantu mengarahkannya sesuai makna ayat Al Fatihah yang kamu baca dalam shalat:
1 Ayat 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – ١
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Maka, mulailah selalu urusanmu dengan menyebut nama Allah.
2 Ayat 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,”
Sadarilah, rahmat-Nya adalah atribut pertama yang digunakan untuk memperkenalkan Allah kepada-Mu. Renungkan berkat-Nya yang tak terbatas. Maka, mengingat satu berkah di setiap rakaat (unit) shalat-mu bisa jadi tips praktis untuk dipraktikan.
3 Ayat 3
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣
“Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,”
Ketahuilah, nama rahmat muncul 4 kali dalam Surah yang relatif pendek ini. Rahmat-Nya adalah atribut pertama yang digunakan untuk memperkenalkan Allah kepada Anda.
4 Ayat 4
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – ٤
“Pemilik hari pembalasan.”
Renungkan lah tentang hari pembalasan. Ingatlah bahwa shalat ini mungkin yang terakhir sebelum kamu benar-benar menghadap-Nya.
5 Ayat 5
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Tahukah, ayat ini adalah Inti dari Surah ini, seklaigus inti dari Tauhid (menegaskan keesaan Allah). Ini adalah saat yang tepat untuk berpikir tentang apa yang kamu inginkan dari Allah, dan mempersiapkan diri untuk permohonan (doa) mu akan hari yang akan datang.
6 Ayat 6
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ – ٦
“Tunjukilah kami jalan yang lurus,”
Jadi, Permintaan (doa) nomor satu atau paling utama yang pasti kita butuhkan dari Allah adalah bimbingan dari-Nya menuju jalan yang lurus. Ingatlah bahwa Jika Allah membimbingmu, maka seluruh dunia dengan godaannya tidak akan menjadi masalah, jadi tuluslah dalam meminta hal ini.
7 Ayat 7
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ – ٧
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Ingatlah bahwa kamu bukan satu-satunya dalam pencarian jalan yang lurus. Allah telah memberkati banyak generasi sebelum kita dengan bimbingan. Kamu dapat membaca tentang mereka di Alquran dan sejarah Islam. Ayat ini membantumu merefleksikan kehidupan mereka dan minta ;ah pada Allah agar kamu dapat mengikuti jejak mereka yang baik dan meninggalkan jejak mereka yang buruk.
Demikian pula di antara generasi terdahulu itu banyak yang mendapatkan murka Allah dan tersesat; Ayah ini membantumu menentukan arah mana yang kamu inginkan dan membantumu membuat rencana tindakan khusus untuk mencapai tujuanmu. Itu juga mendorongmu untuk mencari teman yang baik dan menjauh dari pengaruh buruknya. []
SUMBER: ABOUT ISLAM