APA hukum berbicara ketika adzan dikumandangkan sekalipun bertanya tentang hal yang syar’i?
Asalnya tidak ada larangan seseorang untuk berbincang-bincang saat adzan dikumandangkan, sebagaimana dalam sebuah atsar dari seorang tabi’in yang bernama Tsa’labah bin Abi Malik Al-Qurozhy riwayat Imam Malik (1/103).
Hukum Berbicara ketika Adzan Dikumandangkan: Sunnah Mu’akkadah
Hanya saja, yang paling afdhol adalah dia diam dan mendengarkan azan agar dia bisa menjawab dengan baik azan yang sedang dikumandangkan. Selain itu menjawab adzan hukumnya adalah sunnah mu`akkadah.
Ketika adzan dikumandangkan maka Islam mengajarkan kepada kita untuk menjawab panggilan itu, sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang artinya: “Jika kalian mendengar seruan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin”. (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim).
BACA JUGA: Bilal bin Rabah Tak Kuasa Teruskan Adzan karena Ingat dan Rindu pada Nabi
Menurut Riwayat Muslim dari Umar Radliyallaahu‘anhu tentang keutamaan mengucapkan kalimat per kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh sang muadzin kecuali dua hayy’alah (hayya‘alash shalah dan hayya ‘alal falaah) maka hendaknya mengucapkan laa haula walaa quwwata illa billah. (HR Imam Muslim)
Sering kita saksikan atau mungkin kita mengalami sendiri ketika adzan dikumandangkan kita tidak mendengakannya, apalagi menjawabnya. Obrolan masih asyik dilaksanakan, rapat atau pertemuan juga masih dilanjutkan tanpa ada jeda untuk mendengarkan dan menjawab adzan.
Hukum Berbicara ketika Adzan Dikumandangkan: Sunnah Mu’akkadah: Adzan Dapat Mengusir Setan
Setan adalah musuh kita yang nyata, mereka selalu membisikkan keburukan kedalam dada manusia, menyesatkan dari jalan yang lurus dan menggelincirkan ke api neraka. Jerat-jerat setan (talbis iblis) mengena ke siapapun, baik orang kaya maupun miskin, baik orang berkedudukan maupun rakyat jelata, orang yang berilmu maupun orang yang kurang berilmu dengan strategi yang berbeda-beda.
Maka, salah satu pengusir setan adalah dengan adzan. Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah bersabda: “Apabila telah dikumandangkan (adzan) untuk shalat, maka setan lari hingga mengeIuarkan kentut sampai dia tidak mendengar lagi suara adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) muncul kembali hingga pada saat shalat di iqamati, dia baru pergi lagi. Sampai ketika iqamat sudah selesai, dia muncul kembali sehingga dia dapat memasukkan bisikan antara seseorang dan batinnya. Setan berkata: Ingatlah ini dan itu, yakni perkara yang sebelumnya tidak di ingatnya sampai-sampai orang itu tidak tahu lagi berapa jumlah rakaat shalatnya.”
Hukum Berbicara ketika Adzan Dikumandangkan: Sunnah Mu’akkadah: Adzan Akan Menjadi Saksi Kebaikan
Yang mendengar suara adzan akan menjadi saksi kebaikan bagi muadzin, sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori
“Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR Imam Bukhori)
Orang yang mendengarkan adzan sampai selesai kemudian membaca do’a (setelah adzan) akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Barang siapa yang berdoa setelah mendengar Adzan: Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat”. (HR Imam Bukhori)
Hukum Berbicara ketika Adzan Dikumandangkan: Sunnah Mu’akkadah: Orang Yang Mendengarkan Adzan Dan Menjawabnya Dari Hati Terdalam Akan Allah Masukkan Ke Dalam Surga
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar, kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu allaa ilaaha illallaah, lalu kalian menjawab, Asyhadu allaa ilaaha illallaah. kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhaduanna Muhammadarrasulullah, lalu kalian menjawab, Muhammadarrasulullah. Kemudian muadzin mengumandangkan hayya ‘alasholah, kalian menjawab laa haula walaa quwwata illa billah.
Kemudian muadzin mengumandangkan hayya ‘alal falah, kalian menjawab laa haula walaa quwwata illa billah. Kemudian muadzin mengumandangkan Allahu akbar Allahu akbar, kalian menjawab Allahu akbar Allahu akbar. Kemudian muadzin mengumandangkan laa ilaaha illallah, lalu kalian menjawab laa ilaaha illallah. (siapa yang mengucapkan itu ) dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR Imam Muslim)
BACA JUGA: Doa Setelah Adzan
Demikianlah begitu besar dan banyak keutamaan adzan, baik bagi yang mengumandangkan dan juga yang mendengar dan menjawabnya.
Hukum Berbicara ketika Adzan Dikumandangkan: Sunnah Mu’akkadah: Yang Lebih Baik
Maka sebagai seorang Muslim hendaknya ketika adzan berkumandang kita mendengarkan baik-baik dan menjawabnya dari hati yang terdalam dengan pemaknaan. Ketika kita sedang beraktifitas maka kita berhenti dulu untuk mendengarkan dan menjawabnya, baik ketika sedang ngobrol dengan kawan atau sedang rapat dan lain sebagainya.
Termasuk faidah adab dari para ulama adalah bahwa ada seseorang yang pernah bertanya kepada Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz ra padahal azan sedang berkumandang. Maka beliau menegur penanya tersebut dengan ucapan beliau, “Apakah kamu tidak mendengarkan azan?!” []
REFERENSI: SUARA MUHAMMADIYAH