KETIKA ‘Amr bin al-‘Ash (gubernur Mesir) menegakkan hukum had kepada Abdurrahman bin Umar bin al-Khattab karena meminum khamr, ia mencambuknya di dalam rumah. Padahal seharusnya pelaku had, dihukum di lapangan kota disaksikan masyarakat banyak.
Ketika kabar ini sampai kepada khalifah Umar, ia langsung menulis surat kepada gubernur ‘Amr bin al-‘Ash, “Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin, kepada ‘Amr bin al-‘Ash. Aku merasa heran padamu wahai Ibnu al-‘Ash, pada keberanianmu karena menyelisihi perintahku. Aku telah menyelisihi para sahabat Badar yang lebih utama demi engkau, lalu aku memilihmu karena engkau terus mendebatku dan aku ingin menunaikan janjiku. Sekarang engkau telah menodai (jabatanmu) dengan hal ini, menurutku aku harus memecatmu secara hina.
BACA JUGA: Surat Umar bin Khattab kepada Seorang Peminum Khamr
Mengapa engkau mencambuk Abdurrahman dalam rumahmu, padahal engkau tahu bahwa itu menyalahi perintahku? Abdurrahman hanya salah seorang rakyatmu sama seperti rakyat biasa lainnya. Tetapi engkau berkata, ‘Dia adalah anak Amirul Mukminin.’ Padahal engkau tahu , tidak ada pilih kasih atas siapapun di hadapanku berkenaan dengan hak Allah. Jika suratku ini sampai padamu, maka kirimlah Abdurrahman padaku dengan mengenakan mantel sebagai pelanananya, agar dia mengetahui betapa buruk perbuatannya itu. Maka Abdurrahman pun dibawa ke Madinah dan dihukum had lagi di hadapan khalayak ramai.
Sungguh ketegasan dan keadilan Amirul Mukminin dalam menegakan hukum Allah berlaku atas siapa saja yang menyalahi syariat Islam. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.