SAHABAT Islampos, kucing merupakan hewan peliharaan yang banyak disukai muslim. Saking sayangnya, kucing peliharaan yang mati, kerap membuat pemiliknya sedih, bahkan menangis. Lantas, bagaimana hukum menangisi kucing yang mati tersebut? Apakah hal itu diperbolehkan dalam Islam?
Kucing bisa menjadi peliharaan yang setia dan sangat menggemaskan. Dalam islam kucing merupakan hewan yang sangat istimewa. Nabi Muhammad ﷺ bahkan memiliki kucing yang sangat disayanginya.
Kucing juga termasuk hewan yang suci dan jauh dari najis. Dalam sebuah hadits disebutkan, dari Abu Qotadah, Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ
“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita. ” (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik).
BACA JUGA: 5 Manfaat Memberi Makan Kucing dalam Islam
Air bekas minum kucing juga tetap suci dan bisa tetap digunakan untuk berwudu. Ini sesuai pada hadis:
“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu.” (HR Muslim)
Kecuali jika ada darah yang menetes dari kucing tersebut, ada air kencingnya, kotoran (BAB) dan sebagainya, maka jadi najis. Imam Nawawi pun menjelaskan, “Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang mulutnya masih ada darahnya tadi tidak pergi dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti.” (Al-Majmu’ 1/171).
Kucing juga termasuk hewan yang suci, ini tertuang dalam hadis:
“Kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu”. (HR Muslim).
Kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas sisa makanan, serta air lirnya adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia (HR Malik).
Kucing bahkan hadir dalam berbagai perjalanan peradaban islam. Dalam tradisi islam kucing sangatlah dikagumi karena kebersihannya. Mereka dianggap bersih secara ritual, dan dengan demikian di izinkan masuk ke rumah, bahkan ke masjid, termasuk Masjidil Harram.
Sebagai makhluk hidup kucing juga harus di perlakuan dengan sangat baik. Ada sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang wanita yang masuk ke neraka karena menyiksa kucing, hadis ini berbunyi dari ibnu Umar RA Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang binatang kecil yang ada di lantai.” (HR Bukhari)
Ibnu Al-Manayyar berkata hadis ini menerangkan tentang haramnya membunuh apa yang tidak diperintahkan untuk dibunuh dengan cara membuatnya kehausan. Meskipun kucing dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum.
Kucing juga bisa menjadi penyebab dosa yang cukup besar. Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Umar, diceritakan ada seorang wanita yang mengunci kucingnya dan tidak memberinya makan dan minum. Rasulullah berkata bahwa “hukumannya pada Hari Pembalasan adalah siksaan dan Neraka.” (HR Bukhari)
BACA JUGA: Menakjubkan, Ini Keistimewaan Mata Kucing!
Dalam hadis yang lain, para sahabat bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab, “Setiap memberi minum pada hewan akan mendapatkan ganjaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun memelihara kucing itu mengandung keutamaan. Berikut beberapa keutamaan memelihar kucing:
- Mendapatkan rahmat dari Allah SWT seperti hadis berikut yang berisikan: “Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
- Sedekah untuknya. Sedekah tidak hanya dilakukan sesama manusia, namun sedekah juga bisa dilakukan dengan hewan.
- Diampunkan dosa-dosanya. Ada hadis yang berisikan: “Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita tersebut melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu) dengan perbuatannya itu dosanya diampuni” (HR. Bukhari).
- Melatih anak berempati. Memiliki hewan seperti kucing membuat orang memiliki rasa empati yang sangat tinggi.
- Mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah SWT
- Kucing bukanlah hewan najis dan kucing dapat kita gunakan sebagai terapi mental. Karena kucing menjadi penghilang setres.
Manusia berduka atas kematian hewan peliharaannya, karena kebanyakan dari mereka sudah menganggapnya sebagai anggota keluarga. Jadi tidak mengeherankan jika seorang berduka setelah kehilangan hewan peliharaannya. Itu karena hewan peliharaan sudah dianggap sebagai anggota keluarga.
Kematian binatang peliharaan jadi pengalaman yang menyakitkan karena bagi sebagian besar orang jadi pengalaman pertama. Maklum saja kebanyakan umur binatang peliharaan tidak selama umur manusia. []
SUMBER: DALAM ISLAM