SEORANG pemuda sering sekali melakukan onani, sehingga dampaknya selalu meninggalkan shalat. Setiap usaha yang saya lakukan untuk lepas dari ketergantungan ini selalu gagal dan putus di jalan. Apa yang harus dilakukan?
Kebiasaan melakukan onani seperti yang kaulakukan sungguh telah melampaui batas, hal itu dapat kaurasakan dalam kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan dua faktor; internal dan eksternal. Faktor internal adalah banyak berkhayal tentang hal-hal yang dapat meningkatkan frekuensi seks.
BACA JUGA: Jika Terpasung Kebiasaan Onani
Sedangkan faktor eksternal adalah lingkunganmu yang selalu mengumbar aurat, atau kau sering menyendiri sehingga memberi peluang berkhayal tentang seks.
Atau kau mengalami penyakit waswas, rasa takut yang berlebihan sehingga cara menenangkannya adalah dengan onani.
Perkara ini memerlukan penyelesaian sampai ke akar-akarnya. Tidak salah apabila kau berkonsultasi dengan dokter agar ia dapat memberimu penjelasan lebih gamblang tentang terapi penyembuhannya, sehingga kau dapat terlepas dari kebiasaan yang sudah melampaui batas.
Baik juga kau mulai melangkah secara bertahap, seperti menjaga ibadah shalat. Ibadah shalat itu akan memperkecil ruang kosong dari waktu-waktumu dan mengambil waktu onani.
Lebih baik lagi apabila kau mengerjakan shalat itu di masjid, masuk ke majelis-majelis ilmu dan banyak bergaul dengan orang-orang shalih.
BACA JUGA: Hukum Onani dalam Islam
Jangan kau terlena dengan pendapat yang mengatakan bahwa onani adalah dosa kecil. Kau perlu mengetahui, “Tidak ada dosa besar apabila diiringi dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus-menerus.”
Artinya, apa pun perbuatan yang masuk dalam kategori dosa kecil akan tetapi dilakukan terus-menerus maka perbuatan itu akan menjadi dosa besar. []
Sumber: Ikhwan Zone, Romantika dan Gaya Hidup Pubertas/Karya: Yusuf al-Qaradhawi /Penerbit: Zikrul Hakim