TANYA: Apa hukum puasa yang belum diqadha? Saya belum mengganti (mengqadha’) puasa yang saya tinggalkan pada bulan Ramadhan disebabkan haidh, sementara saya tidak dapat menghitung jumlah puasa yang telah ditinggalkan, apakah yang harus saya lakukan?
JAWAB: Alhamdulillah, hendaknya saudariku fillah berusaha menghitungnya dan mengganti puasa itu sesuai dengan sangkaan kuat saudari tentang jumlah puasa yang telah ditinggalkan. Mintalah pertolongan dan taufiq kepada Allah, bukankah Allah telah berfirman:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah :286)
BACA JUGA: Hukum Islam tentang Air Liur Kucing
Hukum Puasa yang Belum Diqadha
Berusahalah sekuatnya dan ambillah yang paling selamat bagi diri saudari, hendaklah saudari mengganti jumlah puasa yang saudari yakini telah ditinggalkan. Dan hendaknya juga saudari segera bertaubat kepada Allah, hanya Allah sajalah yang berhak memberi taufik.
Anda memiliki beberapa perkara:
Hukum Puasa yang Belum Diqadha yang Pertama: Hendaknya anda bertaubat atas keterlambatan ini dan menyesali sikap-sikap yang meremehkan tersebut, diiringi tekad yang kuat agar hal tersebut tidak terulang lagi. Karena Allah Ta’ala berfirman,
وتوبوا إلى الله جميعاً أيُّه المؤمنون لعلكم تفلحون (سورة النور: 31)
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Kelalain ini merupakan kemaksiatan, maka taubat kepada Allah dari perbuatan tersebut merupakan kewajiban.
Hukum Puasa yang Belum Diqadha yang Kedua:
Segeralah berpuasa berdasarkan perkiraan yang kuat, Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya. Maka hari-hari yang anda perkirakan telah anda tinggalkan puasanya, hendaknya anda ganti.
Misalnya jika anda perkirakan berbuka sebanyak sepuluh hari, hendaknya anda menggantinya sebanyak sepuluh hari, dan jika anda perkirakan lebih banyak, atau lebih sedikit, sejumlah itu pula hendaknya anda menggantinya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala,
لا يكلف الله نفساً إلا وسعها (سورة البقرة: 286)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Juga firman Allah Ta’ala,
فاتقوا الله ما استطعتم (سورة التغابن: 16)
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun: 16)
BACA JUGA: Hukum Menghadiahkan Pahala Zikir pada Orang Tua
Hukum Puasa yang Belum Diqadha yang Ketiga:
Memberi makan satu orang miskin dari setiap satu hari yang anda perkirakan tidak berpuasa. Jika anda mampu melakukannya, maka hendaknya anda keluarkan seluruhnya walaupun terhadap satu orang miskin. Jika anda miskin dan tidak dapat memberi makan, maka tidak ada kewajiban baginya kecuali membayar puasa dan bertaubat.
Kewajiban memberi makan dilakukan dengan memberikan setengah sha’ untuk setiap hari dari berpuasa yang ditinggalkan, berupa makanan pokok suatu negeri.Ukurannya kurang lebih sekilo setengah. []