• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

HUMANTOUCH; Rumus Mendidik Anak agar Jadi Generasi yang Tangguh

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Dream

Ilustrasi. Foto: Dream

72
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Reynaldi
Mahasiswa STEI SEBI
enangrenaldi568@gmail.com

BANYAK orang tua yang ingin memiliki dan mengharapkan anak yang baik, patuh, pintar dan religius, oleh karena itu mendidik anak ialah keharusan bagi orang tua untuk di lakukan sejak dini agar memberikan kebanggaan bagi diri si anak maupun untuk orang tua. Lalu bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar?

Dalam artikel ini penulis akan mencoba memaparkan cara mendidik anak dengan benar yang bertujuan sebagai sebuah pembelajaran untuk para orangtua maupun anak” muda yang kelak akan menjadi orang tua bagi anak-anaknya.

Pada dasarnya dalam teori-teori yang ada memang mudah untuk mendidik anak namun realitanya tidak semua orang tua bisa melakukan nya, hal ini banyak terjadi sehingga tumbuh kembang si anak mengalami hambatan dan si anak memiliki kepribadian yang kurang baik. Namun alangkah baiknya mendidik anak memang perlu diperhatikan teori-teori tentang cara terbaik mendidik anak.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

BACA JUGA: 4 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak

Nah maka dari itu tulisan ini akan memaparkan beberapa cara mendidik anak yang memiliki referensi dari buku “Karunia tak ternilai” karya H. Hasan Basri tanjung, MA. Di dalam bukunya terdapat sebuah salah satu teori tentang mendidik anak. Beliau pun referensi teorinya tersebut dari sebuah buku yang berjudul “sukses tanpa batas” karya Dr. Thariq M. As-Suwaidan.

Dr. Thariq M. As-Suwaidan dalam bukunya menawarkan 10 sentuhan untuk membangkitkan potensi diri anak dengan rumus HUMANTOUCH. Menariknya, 10 sentuhan atau cara tersebut diurai satu demi satu dari huruf yang tersusun dalam kata HUMANTOUCH itu sendiri. Yaitu:

Hear him, dengarkan pendapatnya.

Understand His Feelings, pahami perasaannya.

Motivate His Desire, dorong semangatnya.

Appreciate His Effort, hargai usahanya.

News Him, beritakan dan ceritakan tentangnya.

Train Him, latihlah dia.

Open His eyes, buka pandangan dan wawasannya.

Understand His Uniqueness, pahami keunikannya.

Contact Him, Jalin komunikasi dengannya.

Honour Him, Hormati dia.

HUMANTOUCH yang di sebutkan di atas dapat di paparkan sebagai berikut:

Hear him (dengarkanlah pendapatnya)

Inilah sentuhan pertama yang harus kita lakukan. Kenapa kita harus mendengarkan mereka? Karena pendapat mereka patut kita dengar, pada dasarnya, anak kita bukan pribadi bodoh. Sungguh mereka adalah hamba yang dilahirkan fitrah (bersih dan suci) dan Hanif (cenderung kepada kebenaran dan kebaikan).

Jadilah pendengar yang baik bagi mereka. Guru dan orang tua tidak selalu benar dan tahu segala hal. Bila kita mau mendengar, maka mereka akan berani dan percaya diri. Nantinya, mereka akan mau mendengar orang lain.

Understand his feelings (pahamilah perasaannya)

Setelah kita mendengarkan pendapat, keluhan dan masalah yang dihadapinya, kemudian pahamilah perasaannya. Dengan memahami perasaan mereka, kita akan melangsungkan masuk ke ruang hati mereka. Sebuah tahapan di mana kita menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.

Mereka akan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka dan akan mendapatkan simpati dan empati kita. Mereka akan merasa nyaman dan merindukan kita. Kelak, mereka akan menjadi pribadi yang berupaya memahami orang lain.

Motivate his desire (doronglah semangatnya)

Setalah memahami perasaannya, barulah kita bisa memotivasi semangat hidupnya, terutama ketika menghadapi problem hidup. Memberikan motivasi hanya bisa kita lakukan ketika kita dianggap sebagai bagian yang sangat penting dalam hidupnya.

Tugas mulia kita adalah menjadi motivator. Membangkitkan semangat yang lemah, menguatkan keinginan yang pudar, membangun kepercayaan diri yang runtuh. Beruntunglah orang yang kehadirannya dinantikan, kepergiannya dirindukan dan perkataannya diharapkan.

Appreciate his effort (hargailah usahanya)

Menghargai adalah pekerjaan berat dan mulia. Tidak setiap orang mampu menghargai kelebihan dan prestasi orang lain. Kecenderungan manusia adalah ingin dihargai dan dipuji. Sungguh berat untuk memuji orang lain, apalagi secara struktural dan fungsional berada dibawah atau setara. Kita harus adil memberikan apresiasi terhadap hasil kerja mereka, iya sekecil apapun! Kita harus belajar menghargai, agar kelak mereka bisa menghargai orang lain.

News him (beritakan dan ceritakanlah tentangnya)

Anak akan bangga ketika prestasinya diinformasikan kepada khalayak. Menjadi kehormatan tersendiri, apabila kebaikan dan prestasi yang diraih olehnya itu diumumkan. Nilainya berbeda, melebihi iklan di media massa. Kita harus belajar memberitahukan hasil karya mereka kepada masyarakat dengan membanggakan. Jangan memberitakan kelemahannya dengan mengabaikan keberhasilannya. Beritakanlah kebaikan mereka, niscaya mereka juga akan belajar memberitakan kebaikan kita.

Train him (latihlah dia)

Setelah memberitakan keberhasilannya, sebagai orang tua tidak boleh lalai untuk terus melatih dan mengasah kemampuan mereka. Mungkin saja, prestasi yang diraih menyebabkan lupa diri dan terlena untuk terus memacu diri. Sebagai orang tua haruslah selalu tampil sebagai pendamping yang terus mengingatkan mereka untuk terus meningkatkan kemampuan diri.

Open his eyes (buka pandangan dan wawasannya)

Tugas besar selanjutnya dari seorang orangtua adalah membuka wawasannya tentang lingkungan sekitarnya. Kita tidak boleh menjadikan mereka laksana “katak dalam tempurung,” yang merasa hebat di rumah sendiri. Dengan prestasi yang mereka peroleh, latihlah berkesinambungan, lalu bawa mereka berjalan menelusuri belahan dunia lain yang lebih maju. Anak-anak sangat senang melihat sesuatu yang baru dan menantang.

BACA JUGA: Mendidik Anak Menuju Surga, Bagaimana? 

Understand his uniqueness (pahamilah keunikannya)

Sentuhan ini membutuhkan kelapangan dan kesabaran hati. Allah SWT telah menciptakan setiap insan sebagai pribadi istimewa. Setiap orang memiliki keunikan masing-masing yang menjadi kekuatan dan kelebihan dirinya. Setiap anak hadir dengan potensi diri yang luar biasa dan berbeda dengan yang lain. Perlakuan yang sama pada setiap pribadi yang berbeda adalah menafikan keunikan. Maka, kenali dan pahamilah keunikannya, niscaya mereka akan tumbuh pesat menjadi pribadi istimewa.

Contact him (jalinlah komunikasi dengannya)

Sentuhan ini menghendaki kita untuk selalu membangun silaturahmi intensif dan spesial dengan mereka. Jalinan komunikasi yang mesra antara orang tua dengan anaknya akan melahirkan pribadi yang hangat. Pada dasarnya seorang anak membutuhkan perhatian khusus. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama hanya untuk mendengarkan suara kita yang lembut dan hangat. Sapaan kita sungguh berharga bagi mereka.

Honour him (hormatilah dia)

Puncak dari mendidik dengan sentuhan hati adalah penghormatan. Menghormati hanya dapat di lakukan oleh orang-orang terhormat. Menghormati anak akan menjadikan mereka pribadi terhormat dan menghormati orang lain. Tujuan akhir dari pendidikan adalah mencetak generasi saleh dan berakhlak baik.

Masih bayak yang dapat kita lakukan untuk mendidik anak demi pengembangan yang membangkitkan potensi dari diri anak. Namun yang tak kalah penting ialah orangtua juga perlu selalu meluangkan waktu melakukan kegiatan bersama anak nya dan mencurahkan kasih sayang pada anaknya. Karena biasanya hal terpenting yang bisa membuat anak bahagia adalah saat dia bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari orangtuanya. []

OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: cara mendidikmendidik anak
Share72SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Memahami Bahasa Cinta

Next Post

IHW: KMA Soal Layanan Sertifikasi Halal Sudah Tepat Kendati Infrastruktur Belum Memadai

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 mendidik anak

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Al-Mahdi, Sang Pemimpin yang Dinanti di Akhir Zaman (2-Habis)

Oleh Saad Saefullah
15 Mei 2024
0
Al-Mahdi, Kabah, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat

Sekaligus ini menunjukkan kebagusan pemimpin ini, Al-Mahdi, dimana dia menghadiri salat berjama’ah bersama kaum muslimin.

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.