HUNGARIA—Badan amal milik miliarder AS George Soros dilaporkan akan menutup kantornya di Hungaria. Penutupan badan amal ini berdasarkan undang-undang “Stop Soros” yang akan menerapkan tindakan baru yang keras terhadap organisasi non-pemerintah.
Menurut laporan Die Presse Austria mengutip pernyataan Presiden OSF Patrick Gaspard, Open Society Foundation (OSF) yang memiliki sedikitnya 100 staf, akan menutup kantornya di Budapest pada akhir Agustus 2018. Lalu memindahkan para karyawan ke ibu kota Austria Wina dan kemudian ke ibu kota Jerman, Berlin,
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, yang terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga berturut-turut awal bulan ini, sebelumnya menuduh Soros telah menggunakan dana untuk memengaruhi Uni Eropa dan PBB.
Perdana menteri anti-imigrasi ini telah mengajukan RUU ke parlemen sebelum pemilihan untuk memungut pajak atas sumbangan asing kepada LSM yang katanya mendukung “imigrasi ilegal.”
Jika disahkan, undang-undang itu dapat menyebabkan banyak LSM yang didanai oleh pihak asing ditutup di Hungaria.
Orban telah bertahun-tahun melakukan kampanye menentang migrasi ke Eropa, dan menuduh Soros mendanai imigran yang bisa mengancam Hongaria dan Eropa menjadi “populasi campuran.”
Soros yang lahir di Hungaria adalah figur yang memecah belah di Hungaria karena berhaluan sayap kiri dan bertolak belakang dengan kebijakan Orbon. Keduanya telah beberapa kali bentrok secara terbuka.
Badan amal Soros, yang aktif secara global, telah mendirikan kantor pertamanya di luar negeri di Budapest pada 1984. Pembangunan ini telah menghabiskan lebih dari 1,6 miliar dolar dan menjadi ‘motor’ perkembangan demokrasi liberal di Eropa Timur dalam 30 tahun terakhir. []
SUMBER: PRESSTV