DI akhir zaman kelak, Rasulullah SAW mengabarkan bahwasanya akan datang seseorang yang akan merusak keimanan orang Muslim. Ia hadir dengan berbagai macam tipu daya. Hingga, membuat orang lain terlena, dan apa yang dikatakannya itu seperti benar padahal salah dan akan menjerumuskan pada jurang penyesalan. Itulah Dajjal, orang yang bertuliskan kafir pada keningnya dan hanya terlihat oleh orang beriman.
Ketika itu di kota Madinah ada seorang anak Yahudi bernama Ibnu Shayyad. Sebagian ulama menyatakan bahwa dia dikira sebagian shahabat sebagai Dajjal, padahal bukan. Dia hanyalah orang biasa.
Disebutkan dalam kitab Shahih, bahwa Ibnu Shayyad menyertai Abu Sa’id dalam perjalanan antara Mekkah dan Madinah. Ia mengadu kepada Abu Sa’id terkait omongan orang yang menyebutnya Dajjal. Ibnu Shayyad kemudian berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah Rasulullah SAW bersabda bahwa Dajjal tidak memasuki Madinah, sementara aku dilahirkan di sana? Dajjal tidak punya anak, sementara aku punya anak? Dajjal kafir sedangkan aku sudah masuk Islam?”
Ibnu Shayyad berkata, “Namun demikian, aku paling tahu Dajjal dan paling tahu tempatnya. Andaikan aku menjadi dia, tentu aku tidak membenci hal itu.”
Ahmad menuturkan, Abdul Muta’al bin Abdul Wahhab bercerita kepada kami, Yahya bin Sa’id Al-Umawi bercerita kepada kami, Mujalid bercerita kepada kami, dari Abu Wadak, dari Abu Sa’id, ia berkata, “Ibnu Shayyad disebut-sebut di dekat Nabi SAW, lalu Umar berkata, ‘Ibnu Shayyad mengklaim bahwa tidak ada sesuatu yang dia lewati kecuali sesuatu tersebut berbicara kepadanya’.”
Maksudnya, Ibnu Shayyad bukanlah Dajjal yang akan muncul di akhir zaman, seperti disebutkan dalam hadits Fathimah binti Qais Al-Fihriyah. Hadits Fathimah ini adalah patokan dalam permasalahan ini. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Bencana dan Peperangan Akhir Zaman Sebagaimana Rasulullah SAW Kabarkan/Karya: Ibnu Katsir/Penerbit: Ummul Qura