Oleh: Dian Oka Putra
Mahasiswa Doktoral Univ Ibn Khaldun
ranggagah2011@gmail.com
DALAM sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa sebaik-baik tabi’in atau pengikut adalah seorang laki-laki yang biasa dipanggil Uwais. Nama lengkapnya Uwais al Qarni. Dia seorang yatim dan hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman.
Uwais al Qarni menjadi bukti keteladan seorang pemuda miskin yang tidak terkenal di bumi namun menjadi penduduk langit. Contoh terbaik seorang pemuda yang sangat memuliakan ibunya.
Bahkan seorang amirul mukminin Umar Bin Khattab Ra saja sangat penasaran dengan pemuda tersebut dan rela datang jauh-jauh dari Makkah ke Yaman demi bertemu dengan pemuda tersebut.
Ini merupakan kisah yang sempurna akan pengabdian seorang anak kepada ibunya yang bisa kita ambil hikmah. Banyak kisah yang bisa kita jadikan pelajaran tentang pentingnya berbakti kepada ibu kita. Berbakti kepada ibu adalah adalah salah satu cara untuk dikabulkannya doa kita. Dan pengabdian kepada ibu merupakan salah satu alasan kita dimasukkan kedalam surga.
BACA JUGA: 5 Cara Menyapih Anak yang Penting Diketahui Ibu
Salah satu hadits yang sangat populer yang menjadi penjelasan untuk kita untuk berbakti kepada ibu adalah hadits Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari-Muslim).
Dan memuliakan kedua orang tua khususnya ibu kita juga menjadi cara agar dilancarannya rezeki kita. Karena sudah pasti tidak akan tertolak setiap doa yang dipinta oleh ibu kita demi kebahagiaan anaknya jika kita berbakti kepadanya. Tidak akan berkurang sedikitpun harta kita jika kita membahagiakan ibu kita, dan jutru akan semakin berkah.
Sebaliknya, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua, khususnya ibu, akan mendapatkan ganjaran setimpal.
Sanksi yang akan ia terima bukan hanya di akhirat. Akan tetapi, ia akan menerima akibat ulahnya itu di dunia. Jangan sampai kita menorehkan luka sedikit saja dihati ibu kita karena sudah tentu Allah akan murka dengan kita.
Dan durhaka kepada ibu adalah salah satu tanda akhir zaman dimana sudah mulai terlihat saat ini sabda Rasulullah ﷺ yang menyatakan jika suatu hari sudah ada budak melahirkan majikan, maka menjadi pertanda kiamat sudah dekat. Hal ini adalah fenomena anak yang durhaka kepada orangtua.
BACA JUGA: Imam Ahmad dan Kisah tentang Ibunya
“Saat ini kita bisa saksikan dan dengar sendiri banyaknya kejadian anak menjadikan orang tuanya seperti budak atau pembantu. Anak sudah tidak lagi menghormati orangtua dan tidak memposisikan orangtua sebagai sosok yang dihormati. Semoga kita bukan termasuk kedalam golongan orang yang durhaka kepada ibu kita. Dan Insya Allah kita termasuk kedalam barisan orang-orang yang bertakwa dengan memuliakan ibu kita. Wallahu a’lam. []