Oleh: Nurina Purnama Sari,S,ST
Ibu Rumah Tangga, Ketua TPA Agathis, Tinggal di Sawangan, Depok-Jawa Barat
dwiyantoro.wahyu@gmail.com
“HARI ini saya bahagia sekali, sudah 8 tahun saya menantikannya. Akhirnya anak saya bisa memanggil saya … Mama.” Ucap salah seorang ibu yang kebahagiannya membuncah, lantaran Putera bungsunya, seorang anak yang istimewa (Anak Berkebutuhan Khusus) sudah bisa memanggil “Mama” pada ibunya.
Itulah sepenggal cerita yang ingin saya bagikan kepada Anda tentang kebahagiaan seorang ibu yang saya kenal. Seorang ibu yang buah hatinya dari kecil susah bicara dan tidak pernah bisa menyebut Mama sampai dia berusia 8 tahun.
BACA JUGA: Lelaki, Takut kepada Istri dan Durhaka terhadap Ibu
Cerita di atas bisa jadi perenungan untuk kita semua yang notabene kini menjadi ibu atau calon ibu, Alhamdulillah, kita dianugerahi anak yang sempurna sehingga bisa mendengar panggilan “Mama, Ibu, Bunda” kapan saja di mana saja. Tapi di banyak kondisi, banyak ibu yang kadang cenderung tak acuh bahkan kadang mengabaikan ketika anak-anak memanggil ibunya.
Ibu, sejatinya bukan hanya sebuah nama panggilan yang disematkan bagi seorang perempuan yang telah memiliki anak. Perlu kita renungi bersama, ibu memiliki peran strategis seperti peran biologis, sosilogis, psikologis dan ideologis. Saat seorang perempuan telah mengandung dan melahirkan maka peran biologis telah dia lakukan.
Selanjutnya jika anak yang dilahirkannya telah ‘mengakui’ dia sebagai ibunya melalui panggilan “Mama, Ibu, Bunda dan sebagainya” maka peran sosiologis pun diraih. Secara sosial ibunya telah hadir dalam diri anaknya. Jika kehadirannya terus berlanjut dan hadir di dalam jiwa dan hati anaknya dengan terbangunnya kedekatan emosional maka itulah peran psikologis.
Itu belum cukup. Ibu adalah madrasah pertama dalam keluarga. Maka peran sebagai pendidik yang sangat utama. Tokoh-tokoh besar dalam sejarah seperti Shalahuddin Al Ayyubi Sang Pembebas Palestina di belakangnya ada seorang ibu yang luar biasa yang menyiapkannya menjadi mujahid. Demikian pula Imam Syafii yang namanya harum menyejarah hingga detik ini, tak lepas dari peranan ibunda dalam mengasuh Imam Syafii kecil. Itulah peran ideologis. Peran edukatif yang membangun pondasi agama serta kepedulian kepada negerinya. Semua berlandaskan pengabdian kepada Allah sebagai tujuan penciptaan.
Negeri ini seharusnya beruntung memiliki banyak ibu yang peduli akan generasi. Karena di beberapa negara yang dikatakan ‘maju’ seperti Singapura, Jepang, Jerman dan Rusia, justru begitu sulit mencari perempuan yang mau dan mampu untuk menjadi Ibu. Kelangkaan yang terjadi tersebut akibat begitu enggannya perempuan menjalankan kodratnya seperti menikah, hamil, melahirkan dan menyusui.
Akibatnya, negara-negara tersebut mengalami ancaman krisis demografi. Bahkan, pemerintah setempat sampai menggencarkan kampanye agar warganya menambah jumlah anak bahkan memberi iming-iming berupa jaminan dan materi bagi perempuan warga negara tersebut yang mau hamil dan melahirkan sampai mengasuh anak anak mereka hingga dewasa. (Lihat: https://m.cnnindonesia.com/internasional/20151030110856-113-88385/empat-negara-ini-dorong-warganya-perbanyak-anak).
Lihatlah, betapa strategisnya peran para perempuan khususnya para ibu sebagai corong peradaban bermutu.
BACA JUGA: Kenapa Anak Ibu Menangis?
1000 hari pertama manusia lahir maka karakternya dibentuk dominan oleh peran seorang Ibu. Maka kehadiran para ibu yang peduli akan generasi ini mampu menggebrak kesadaran kognitif kita bahwa negeri ini masih mempunyai satu kekuatan yang sangat fundamen yakni peran dan kekuatan kaum ibu. Sehingga ada secercah cahaya kuat bagi negeri ini. Tatkala melihat ibu-ibu hebat yang jumlahnya saya yakin bukan belasan tapi jutaan kaum ibu.
Yaitu kaum ibu yang menjaga anak-anaknya untuk menjaga keluhuran nilai keluarga dan kemanusiaan. Bahkan menjaga ketahanan negeri dan keutuhan umat manusia di muka bumi ini. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.