TAHUKAH Anda siapa yang disebutkan pertama kali oleh Rasulullah dalam menghormati orangtua? Ya, orang pertama yang disebut oleh Rasulullah ﷺ adalah ibu. Bahkan, Rasulullah mengatakannya sampai tiga kali. Baru kemudian, Rasulullah menyebutkan ayah. Itu pun hanya sekali.
Sebagaimana disebutkan dari Abu Hurairah. Dia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak saya hormati?”
Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
Orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa?”
Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
Orang itu bertanya lagi, “Setelah itu siapa?”
BACA JUGA: Ayah dan Ibu Beda Opini, Anak Pilih Mana?
Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian siapa?”
Akhirnya Rasulullah pun menjawab, “Kemudian ayahmu,” (HR. Muslim).
Mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, mengapa Rasulullah mengatakan ibu sebanyak tiga kali? Dan mengapa ayah tidak disebutkan pertama kali?
Ternyata, sosok ibu itu tidak akan pernah ada orang yang bisa menandinginya. Termasuk suami dan anaknya sendiri. Mengapa? Ibu merupakan sosok lembut yang sebenarnya sangat kuat.
Ia mampu menahan beratnya mengandung. Ia selalu membawa anaknya kemana-mana dalam kandungannya. Meski menjadi mempersulit aktivitasnya, ia tetap tegar menjaga kandungannya.
Tidak hanya itu. Ibu juga merasakan sakitnya melahirkan. Ia perjuangakan hidupnya hanya untuk buah hatinya. Ia rela kehilangan nyawa agar buah hatinya bisa terlahir ke dunia.
Tidak berhenti sampai di situ. Setelah merasakan sulitnya mengandung dan sakitnya melahirkan, ibu juga menyusui anaknya. Pada saat itu, ia harus benar-benar menjaga pola makannya, agar asi yang diberikan pada anaknya berkualitas.
BACA JUGA: 16 ‘;Keajaiban’ Air Susu Ibu
Dan masih banyak lagi pengorbanan ibu yang tidak bisa dilakukan oleh ayah. Dimana ayah lebih memiliki peran penting dalam memberi nafkah keluarga.
Sedang ibu, harus memperjuangkan keharmonisan keluarganya. Baik dalam mendidik anak, taat pada suami, hingga mengelola keuangan keluarga.
Maka, tak heran jika Rasulullah ﷺ begitu memuliakan seorang ibu. Jadi, masihkah kita menganggap bahwa ibu adalah makhluk yang lemah? []