GURU BK, selain di sekolah, juga diperlukan di dalam rumah. Peran ini erat kaitannya dengan peran seorang ibu dalam keluarga.
Ibu merupakan sosok yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Keberadaan wanita yang dikodratkan oleh Sang Khalik sebagai perantara lahirnya manusia ke dunia ini begitu berharga di dalam rumah. Beliau diberikan kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara calon manusia dan kemudian mendidiknya.
Seorang ibu menjadi pendidik paling utama bagi manusia. Kualitas anak-anak sangat bergantung sekali dengan bagaimana kualitas ibunya. Peran ibu sebagai guru pertama bagi seorang anak dituntut agar mampu membangun pondasi dasar yang kuat untuk pendidikan selanjutnya.
BACA JUGA: Guru BK dan Keluh Kesah Selama Pandemi
Peranannya menuntut rasa tanggung jawab yang besar, karena kerberhasilan generasi yang ideal ada di tangannya. Tidaklah berlebihan apabila Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberi penghargaan terhadap kaum ibu, sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah bersabda, “Surga itu berada di bawah telapak kaki para ibu.”
Peran ibu juga mencangkup bimbingan konseling di rumah. Di sekolah, bimbingan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membantu peserta didik melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
Sementara itu, mengutip dari laman itjen.kemdikbud.go.id, bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Sejalan dengan pengertian diatas ibu lah yang mampu menjadi konselor yang baik bagi anak-anaknya di rumah tanpa harus menafikan peran seseorang ayah. Itu karena seorang ibu mempunyai banyak waktu dalam mendampingi tumbuh kembangnya seorang anak dari pada ayah. Ini juga terkait tugas pokok seorang ayah yaitu mencari nafkah buat keluarga menyebabkan beliau sering berada di luar rumah.
Pemahaman yang dalam tentang konseling anak-anaknya, membuat seorang ibu berpotensi menjadi konselor yang baik dalam keluarga. Sebab pemahaman yang dalam tentang konseling menjadi salah satu sebab keberhasilan program bimbingan konseling.
BACA JUGA: Peran Seorang Guru dalam Dunia Pendidikan
Beberapa kemampuan seseorang ibu yang mampu digali potensinya sebagai konselor anaknya di rumah yang selaras dengan kode etik bimbingan dan konseling berdasarkan rumusan Ikatan petugas bimbingan Indonesia, yaitu:
1 Pembimbing (guru BK) menghormati harkat klien
Seorang ibu tentu memiliki kebanggaan dan rasa hormat kepada anaknya.
2 Pembimbing (guru BK) menempatkan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi
Seorang ibu mempunyai sifat dasar menempatkan kepentingan anak-anaknya di atas kepentingannya.
3 Pembimbing (guru BK) tidak membedakan kliennya
Seorang ibu tentu tidak akan pilih kasih terhadap anak-anaknya.
4 Pembimbing (guru BK) dapat menguasai dirinya
Menguasai diri dalam arti kata kekurangan-kekurangannya dan prasangka-prasangka pada dirinya. Seorang ibu selalu memahami kekurangan dirinya dan mempunyai harapan yang baik terhadap anak-anaknya.
5 Pembimbing (guru BK) mempunyai sifat rendah hati sederhana dan sabar
Kesabaran seorang ibu kepada anak-anaknya tentu tidak perlu kita ragukan lagi.
6 Pembimbing (guru BK) terbuka terhadap saran yang diberikan pada klien
Seorang ibu tentu memberikan saran pandang baik dan terbuka untuk anak-anaknya.
BACA JUGA: 7 Adab Murid terhadap Gurunya
7 Pembimbing (guru BK) memiliki sifat tanggung jawab terhadap lembaga ataupun orang yang dilayani
Seorang ibu mempunyai tanggung jawab yang besar kepada keluarga sebagai lembaga terkecil dalam masyarakat dan tentu kepada anak-anaknya.
8 Pembimbing (guru BK) mengusahakan mutu kerjanya sebaik mungkin
Seorang ibu selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.
9 Pembimbing (guru BK) mengetahui pengetahuan dasar BK
Pengetahuan dasar ini meliputi pengetahuan yang memadai tentang tingkah laku orang, serta tehnik dan prosedur layanan bimbingan guna memberikan layanan sebaik-baiknya. Seorang ibu tentu mempunyai pemahaman yang dalam tentang anak-anaknya dan mengetahui harus bagaimana cara melayani anak-anaknya yang mempunyai sifat dan karakter yang berbeda.
10 Seluruh catatan tentang klien bersifat rahasia
Seorang ibu penyimpan rahasia yang baik bagi anak-anaknya. Beliau mampu memfilter mana yang bisa dishare pada anggota keluarga mana yang perlu atau tidak perlu.
Potensi atau kemampuan seorang ibu yang ternyata selaras dengan kode etik bimbingan dan konseling berdasarkan rumusan Ikatan petugas bimbingan Indoonesia tersebut di atas tentu menjadi sangat layak seorang ibu juga menjadi seorang konselor yang bagi anak-anaknya dalam rumah tangga. []
Oleh: Mudji Hartono
(Mahasiswa BK IKIP Siliwangi)