MAAFKAN, karena hari ini Ibu marah, Nak….
Kali ini Ibu membangunkan tidurmu dengan seperempat gayung air. Tapi itu bukan karena ibu membencimu Nak,Ibu begitu mencintaimu.
Entah untuk keberapa ratus kali Ibu menasehatimu, pergilah ke Masjid di awal waktu, mulai dari usapan dan ucapan lembut, hingga suara menggelegar di kesenyapan subuh.
Semata-mata supaya kamu terbiasa menunaikah shalat-shalat yang sunah terlebih dahulu, juga supaya kamu tidak tergesa-gesa menuju masjid, karena itu hal yang dilarang, Nak.
Anakku, Ibu mencintaimu. Bahkan sangat mencintaimu karena Allah…
Ibu tahu, di usiamu sekarang ini begitu berat bagimu untuk 5 waktu berjamaah di masjid. Tapi kamu adalah anak laki-laki, Nak.
Tahukah kamu Rasulullah tetap memerintahkan orang buta yang tak mempunyai penuntun untuk tetap berjama’ah di masjid?
Lihatlah dirimu, Nak…
Tiada kurang suatu apapun. Maka nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan? Astaghfirullahaladzim. Wahai anakku, malulah kamu pada Rabb yang memberikan badan yang tanpa kekurangan.
Tahukah Nak, bahkan Rasulullah pernah mengancam dengan tegas orang-orang yang tidak hadir shalat berjama’ah, itu jelas menunjukan wajibnya shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki.Tak ada rasa gentarkah hatimu dengan itu, Nak? Ibu takut Nak, jika kamu tidak masuk golongan pengikut Rasulullah. Ibu takut Nak, linangan air mata ini karena rasa takut yang tak terkira jika engkau tidak masuk golongan itu.
Ibu tahu, Nak… betapa beratnya langkahmu di kala Isya dan Subuh…
Ibu tahu kamu lelah…
Ibu tahu kantukmu menyerang…
Ibu tahu betapa nikmatnya tidur di peraduan…. Ibu tahu, Nak… Ibu tahu…
Tapi tahukah kamu, Nak? Itulah yang akan menjadi pembeda dirimu dengan kaum munafik. Karena Shalat Isya dan Shalat Subuh akan amat sangat berat dilakukan oleh kaum munafik. Ibu tidak mau, Nak, jika buah hati ibu tercinta masuk dalam golongan ini. Naudzubillah.
Tahukah kamu, Nak, mengapa begitu kerasnya ibu membangunkanmu untuk shalat subuh? Ibu berharap ada jaminan rahmat bagimu dari Allah bahwa, ”Barang siapa Yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya dari kalian dengan sebab apapun. Karena siapapun yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apapun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahanam,” (HR.Muslim).
Buka matamu, Nak…
Buka telingamu…
Buka hatimu…
Lelahmu di dunia tak akan ada hasilnya jika jaminanNya atas dirimu dicabut…..
Kamu tahu, Nak…. perjalanan terberat memanglah perjalanan ke masjid. Karena tidak semua orang kaya, orang pintar, orang kuat bisa melakukannya.Cuma orang yang taat kepada Allah yang paling mampu melakukannya. Bagi ibu, seberapa prestasimu, suksesmu kelak hanya akan ibu lihat seberapa taat engkau pada Allah, seberapa kuat kau langkahkan kakimu melaksanakan shalat ke masjid meninggalkan ”dunia” untuk surgamu, Nak. Untuk surgamu anakku tersayang.
Maafkan ibu dengan seperempat gayung air subuh ini.
Ibu memilih mengguyurmu dengan air yang dingin daripada membiarkanmu terbakar api neraka yang panas
Maafkan ibu, Nak, jangan benci ibumu, sungguh Ibu mencintaimu… Ibu mencintaimu karena Allah…. Hari ini air mata Ibu terus bercucuran mengingat kejadian subuh ini… Maafkan Ibu, Nak…. Sungguh Ibu mencintaimu karena Allah. Ibu begini karena Ibu tahu, Ibu tidak akan ada setiap saat untuk membangunkanmu, mengingatkanmu, ibu berharap kelak ibu tiada, kamu bisa menjadi lelaki shalih yang mencintai Allah dan dicintai Allah.
Uhibbukum fillah, Nak…Aku mencintaimu karena Allah…..semoga kamupun bisa mencintai Ibu karena Allah…. []
DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial.